CILEGON – Pertandingan terakhir babak penyisihan delapan besar kompetisi Liga 2 Indonesia wilayah Barat usai digelar, Senin (15/10). Di pertandingan penutup ini Cilegon United menjamu Persika Karawang di Stadion Krakatau Steel Kota Cilegon.
Pertandingan berlangsung menegangkan. Kedua tim sama-sama mengincar kemenangan. Namun langkah Cilegon United harus terhenti untuk mendapatkan tiket menuju babak delapan besar. Pada pertandingan ini, Cilegon United ditekuk oleh Persika Karawang dengan skor akhir 1-2.
Meski Persika Karawang menuai kemenangan namun nasibnya tidak berubah. Persika Karawang tetap terdegradasi atau turun kasta ke Liga 3. Sedangkan Cilegon United masih kokoh bertahan untuk berada di Liga 2 musim depan.
Bermain di Kota Baja, permainan Persika Karawang terbilang memukau. Jual beli serangan sudah langsung bergulir pasca peluit putaran pertama. Umpan-umpan pendek dan serangan balik anak asuh Herry Kiswanto merepotkan para punggawa Cilegon United.
Persika Karawang membuka peluang kemenangan pertama. Rafit Ikhwanudin dipaksa memungut bola setelah bola diceploskan oleh tendangan Aji Kusuma di menit ke-25. Tuan rumah tertinggal 0-1.
Tertinggal satu angka di papan skor membuat nyali anak asuh Sasi Kirono membara. Cilegon United terus mengejar ketertinggalannya itu dengan membangun serangan yang menusuk pertahanan lawan. Di menit ke-44 Ervin Rianto Butar Butar sukses membawa kedudukan imbang melalui tendangannya yang merobek jala Persika. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum babak pertama.
Memasuki putaran kedua, pertandingan bertambah sengit. Permainan terbuka masih terjadi. Kedua tim berebut untuk menambah angka. Beberapa kali Cilegon United membuka peluang, namun masih gagal. Tendangan keras Septian Andriansyah masih mampu ditepis oleh Aulia Perdana, penjaga gawang Persika.
Persika pun terus berupaya membuka peluang. Memanfaatkan serangan balik Aji Kusuma menambah gol keduanya pada menit ke-87. Hingga akhir babak pertambahan waktu skor tetap tak berubah 1-2.
Pelatih Cilegon United Sasi Kirono Sumantri mengakui hasil skor akhir. Permainan anak asuhnya dinilai tidak sesuai dengan instruksi yang telah diberikan. Terutama mengontrol emosi. “Permainan anak-anak terbawa emosi. Itu yang membuat permainan kita tidak berkembang,” ujar Sasi.
Presiden Cilegon United, Yudhi Aprianto mengaku bersyukur timnya tetap lolos dari degradasi meski pada pertandingan penutup tersebut kalah dari Persika Karawang. “Yang terpenting kita terhindar dari degradasi. Anak-anak juga bermain santai, kita tidak memberikan tekanan kepada para pemain. Ya harus kita syukurilah hasil akhir ini,” katanya.
Sementara itu, Pelatih Persika Karawang, Herry Kiswanto menilai jalannya pertandingan melawan Cilegon United cukup baik. Terkait timnya terdegradasi, Herry mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. “Untuk ke depan perkembangan (Persika Karawang) kami serahkan ke manajemen, kita tidak tahu. Tapi saya sangat respek bisa menutup pertandingan ini dengan kemenangan. Saya mendoakan agar semua pemain ke depannya bisa sukses,” tuturnya. (Riko BS/RBG)