Di era digital saat ini, tidak ada yang mampu membendung arus informasi yang begitu cepat menyebar lewat media massa. Ironisnya, sebuah informasi bisa dipelintir di dunia maya menjadi sebuah kabar bohong atau acap kali disebut hoax.
Kekhawatiran dari dampak berita bohong (hoax) yang dibumbui dengan permasalahan sara (suku, agama, ras dan antar golongan) nampaknya sedang melanda di negeri ini tak terkecuali dengan Provinsi Banten.
Memasuki tahun politik ini tak dipungkiri banyak berita dan isu-isu bohong atau hoax yang mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara yang seringkali menjadi konsumsi publik dan dapat memecah persatuan dan kesatuan di masyarakat.
Untuk itu Ponpes TQN Al-Mubarok berkomitmen untuk menolak dan memerangi segala jenis berita bohong atau hoax. Pondok pesantren salafiyah yang terletak di Cinangka Kabupaten Serang itu tak terlepas dari besarnya jasa dan pengorbanan sang pendiri pondok pesantren.
Adalah Raden KH. Muhammad Yusuf Prianadi Kartakoesoemah, Pendiri sekaligus Pimpinan Ponpes TQN Al-Mubarok, menceritakan berdirinya ponpes dengan tujuan menciptakan generasi Islam yang cerdas dengan adab dan akhlakul karimah dalam kemantapan spiritual dan iman yang kuat.
Yusuf mengatakan, “santri dan santriwati di sini diberi pembelajaran dan kurikulum berbasis syari’ah, misalnya Fiqih, Tauhid, Tafsir, terus Tahfidz Al-qur’an dan Toriqoh, biar santri dan santriwati nggak hanya dekat sama Allah SWT tapi juga cinta Negara.”
Untuk memberikan kontribusi dan berperan aktif dalam menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, Ponpes TQN Al-Mubarok juga menanamkan sikap cinta tanah air, salah satunya dengan menolak dan memerangi segala jenis berita bohong (hoax).
Sebagai salah satu tokoh agama di Provinsi Banten, KH. Raden M. Yusuf Prianadi Kartakoesoemah berkomitmen untuk berperan aktif menangkal isu-isu dan berita bohong serta mendidik anak bangsa menjadi manusia berilmu dan berakhlak. Jika sudah berilmu dan berakhlak, mereka diyakini kelak dapat berguna bagi bangsa dan negara dengan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan serta menolak segala macam paham radikalisme dan terorisme.
Yusuf juga mengajak masyarakat Banten untuk tidak mudah tersulut dan percaya terhadap informasi dan berita hoax yang dapat meresahkan masyarakat. “Sesama warga negara juga kita harus menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan dan tetap berpegang taguh pada ideologi bangsa”, ucapnya.
Peran pondok pesantren di tengah masyarakat sangast strategis dalam mengajak segala kebaikan serta menangkal potensi keburukan yang terjadi. (ADVERTORIAL)