SERANG – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XVI Provinsi Banten tahun ini digelar di Puspemkot Tangerang mulai hari ini (25/3) hingga Jumat (29/3). Ajang syiar Islam ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kabupaten kota di Banten.
Sejak pelaksanaan MTQ tingkat Banten digelar pertama kali pada 2002 hingga 2018 dengan 16 kali penyelenggaraan, tercatat hanya empat daerah yang pernah meraih juara umum. Yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kabupaten Serang dan Kota Tangerang Selatan masing masing lima kali juara umum, Kabupaten Tangerang empat kali, dan Kota Tangerang sekali. Gelar juara umum yang digondol tiga daerah diraih secara beruntun. Empat tahun terakhir ini didominasi Kota Tangsel.
Dilihat dari daerah peraih juara umum, gudang qari qariah berprestasi ajang MTQ Banten masih didominasi peserta wilayah Tangerang. Tahun pertama hingga tahun keempat MTQ Banten digelar, Kabupaten Tangerang menjadi juara umum. Kemudian disusul Kota Tangerang.
Setelah Kota Tangerang Selatan berdiri pada 2008, daerah yang dipimpin Airin Rachmy Diani ini langsung mendominasi juara sejak 2015. Sementara Kota Tangerang yang menjadi induk daerah Tangsel belum terlihat lagi prestasi gemilangnya. Di luar wilayah Tangerang, Kabupaten Serang yang mendominasi.
SPEKTAKULER
Tahun ini, Kota Tangerang sebagai tuan rumah. Daerah yang dipimpin Arief R Wismansyah ini sudah mempersiapkan syiar Islam ini dengan matang. Sesuai target, ia ingin penyelenggaraan kegiatan ini berjalan paling spektakuler. Sukses sebagai tuan rumah, Kota Tangerang juga ingin sukses sebagai juara umum. Apalagi saat jadi tuan rumah pada 2006, Kota Tangerang juga juara umum.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Tangerang Dadi Budaeri menargetkan pelaksanaan MTQ agar berkesan bagi kafilah kabupaten kota se-Banten. Berbagai persiapan rampung direncanakan mulai dari pembukaan, tempat lomba, dan kesiapan lain.
Dadi mengungkapkan, tidak begitu menargetkan perolehan juara. Dari juara enam tahun lalu, ia menargetkan Kota Tangerang tahun ini lebih baik dari sebelumnya. “Kalau Pak Wakil (Wakil Walikota Tangerang Sachrudin-red) menginginkan minimal juara dua, kami akan berupaya,” katanya, Kamis (21/3). Untuk persiapan kafilah Kota Tangerang, sudah dipersiapkan oleh pengurus LPTQ. “Untuk training sudah dilakukan sejak 18-20 Maret lalu,” ungkap Sekda Kota Tangerang ini.
Kata Dadi, dalam pembukaan MTQ XVI dilakukan nanti malam Pemkot Tangerang tidak mengadakan pawai taaruf dan hanya memusatkan kemeriahan saat pembukaan. “Konsepnya nanti akan ada penampilan-penampilan hiburan seperti miniatur Asian Games,” tuturnya.
Untuk menyebarkan syiar MTQ XVI, Pemkot Tangerang mengadakan gerakan wakaf Alquran. Saat ini sudah terkumpul 1.000 Alquran per kabupaten kota. “Semoga ini bisa jadi gerakan membumikan Alquran,” ujarnya.
BONUS
Kabupaten Lebak yang juara lima tahun lalu, tahun ini menargetkan juara kedua. Pemkab Lebak menyediakan bonus bagi peserta juara pertama Rp30 juta, juara kedua Rp15 juta, dan juara ketiga Rp10 juta. Bonus tersebut diharapkan memotivasi para kafilah untuk berprestasi dan mengharumkan nama Lebak di tingkat provinsi.
Ketua LPTQ Lebak Pupu Mahpudin optimistis, kafilah asal Lebak mampu bersaing. Apalagi, pembinaan terhadap para kafilah sudah berjalan baik. Sebelum berangkat ke Tangerang, peserta tidak hanya digembleng keahlian di bidangnya masing-masing. Tapi mereka juga dibina mentalnya agar tidak gugup ketika bertanding.
Sementara Kota Tangsel sebagai juara bertahan, kembali menargetkan juara umum. ”Kita berusaha mempertahankan juara umum yang diraih empat kali berturut-turut. Semoga dengan ridho Allah swt, Tangsel kembali lagi juara umum lagi,” kata Ketua Harian LPTQ Tangsel Sobron Zayyan, pekan lalu.
Sekretaris LPTQ Abdul Rojak mengatakan, akan memaksimalkan di setiap cabang lomba. Misalnya cabang kaligrafi, tilawah, syarhil Alquran, makalah Alquran, dan fahmil Alquran.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie optimistis kembali merebut juara umum. Qari dan qariah yang diturunkan merupakan pemenang tahun 2018 dan telah dibina. ”Jadi, kita telah melakukan pembinaan hampir satu tahun. Dengan persiapan yang lama ini, tentunya akan lebih menyiapkan mental qori dan qoriah dalam perlombaan provinsi,” terangnya
487 PESERTA
Mengenai peserta MTQ XVI, Ketua Harian LPTQ Provinsi Banten Syibli Syarjaya mengungkapkan, kabupaten kota mengirimkan 62 peserta, kecuali Cilegon 58 peserta dan Lebak 57 perserta. “Jadi total peserta 487 orang. Mereka adalah warga Banten, ” kaya Sybli.
Pendaftaran peserta oleh masing-masing kabupaten dan kota menggunakan sistem online melalui aplikasi e-MTQ yang terhubung dengan data kependudukan. “Peserta yang didaftarkan tidak dapat dimanipulasi karena berbasis NIK atau nomor induk kependudukan,” jelas Syibli.
Ia memastikan, MTQ dilaksanakan secara profesional. Dewan hakim yang terlibat sebanyak 172 orang yang mewakili kabupaten kota. Bahkan sistem perlombaan menggunakan e-Maqro. Dengan sistem digital ini, soal-soal yang diberikan kepada peserta berbasis elektronik dan diacak secara sistem otomatis. Begitu pula pada penilaian. Nilai diinput menggunakan sistem IT Musabaqah dan akan diupload melalui website. Ia berharap MTQ Banten 2019 menghasilkan kafilah terbaik yang mampu berprestasi di tingkat nasional dan internasional dari wilayah Banten. (RBG)
BACA selengkapnya di koran Radar Banten atau versi digital di epaper.radarbanten.co.id. Saksikan juga di Banten Raya TV pada program SELAMAT PAGI BANTEN (07.00 WIB), BANTEN SIANG (13.00 WIB), BANTEN PETANG (17.00 WIB) dan BANTEN MALAM (21.00 WIB) di channel 50 UHF/702 MHz, atau melalui streaming www.barayatv.com/live.