Prestasi Timnas Indonesia bisa dibilang konsisten pada kualifikasi Piala Asia U-23. Bukan konsisten secara keberhasilan, melainkan kegagalan. Ya, sejak turnamen ini mulai berlangsung pada 2013 lalu, Garuda Muda telah empat kali gagal lolos ke babak utama.
Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah pada kualifikasi Piala Asia U-23 2013. Pertandingan dihelat di Stadion Utama Riau, Juli 2012. Indonesia bergabung di Grup E bersama Jepang, Australia, Singapura, Timor Leste, dan Macau.
Akan tetapi, status tuan rumah tak berpengaruh apapun ke Indonesia. Garuda Muda gagal lolos karena hanya menghuni peringkat ketiga dengan perolehan sembilan poin. Tiket ke Piala Asia U-23 2013 digenggam Jepang dan Australia.
Cerita yang sama terulang pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2016. Indonesia lagi-lagi mendapat kesempatan menjadi tuan rumah. AFC menunjuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebagai tuan rumah Grup H, Maret 2015 lalu.
Sayang, status tuan rumah tak mampu dimanfaatkan oleh Indonesia. Tiket ke babak utama Piala Asia U-23 2016 berhasil digondol oleh Korea Selatan. Indonesia hanya menjadi runner-up Grup H dengan perolehan enam poin.
Indonesia juga gagal lolos ke Piala Asia U-23 2018. Babak kualifikasi berlangsung Juli 2017. Indonesia bergabung di Grup H bersama Malaysia, Thailand, dan Mongolia. Indonesia tak lolos karena menempati posisi ketiga dengan empat poin.
Terbaru, Indonesia gagal lolos ke Piala Asia U-23 2020 mendatang. Pada babak kualifikasi yang berlangsung di Vietnam, Indonesia selalu kalah dalam dua laga yang sudah dilakoni. Anak asuh Indra Sjafri masih menyisakan satu pertandingan melawan Brunei, Selasa (26/3). Namun, meski menang, hasil itu tak berpengaruh apa-apa. (JPC)