MENES – Aminudin (50), tewas saat menggali sumur milik Yusup (43), di kawasan Perumahan Rika Residence 2 Blok E4, Kampung Kudutanggai, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kamis (13/6). Diduga korban tewas lantaran menghirup gas beracun dari sumur sedalam sembilan meter itu.
Informasi diperoleh, Aminudin dan rekannya Ariman (50), mendapat pekerjaan menggali sumur milik Yusup. Kedua warga Kampung Pasirkalapa, Desa Muruy, Kecamatan Menes itu memulai pekerjaannya, Kamis (13/6) pagi.
Aminudin kemudian turun ke dalam sumur berdiameter satu meter itu. Namun, sebelum sempat korban menggali sumur, korban tak sadarkan diri.
“Memang korban yang di dalam sumur belum sempat menggali. Korban sempat mengaku lemas, selanjutnya kami panggil-panggil korban tidak bersuara,” kata Kosim, tetangga Yusup, dihubungi Radar Banten.
Keluarga pemilik sumur sempat berupaya menolong korban. Tetapi, korban gagal dievakuasi lantaran bau gas yang membuat sesak napas. Korban dapat dievakuasi setelah beberapa warga membantu mengevakuasi korban.
“Dibantu warga dengan cara memasukan kipas angin ke dalam sumur agar bau gas hilang. Saya turun ke dalam sumur untuk mengangkat korban. Namun, sempat gagal karena bau gas belum hilang. Setelah kita tunggu beberapa menit, saya turun kembali mengenakan masker ke dalam sumur dan akhirnya korban bisa dievakuasi menggunakan tali yang diangkat warga dari atas sumur,” tutur Kosim.
Setelah dievakuasi, warga melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Menes. Polisi yang datang langsung mengamankan lokasi kejadian dan membawa korban ke Puskesmas Menes.
“Setelah diangkat dari sumur masih ada hangat di bagian leher dan langsung kita evakuasi ke Puskesmas Menes serta di lakukan pertolongan medis dan selanjutnya dokter menyatakan sudah meninggal dunia,” jelas Kanitreskrim Polsek Menes Inspektur Polisi Satu (Iptu) Wawan Suhendi.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban. Sementara, jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. “Belum diketahui secara pasti korban meninggal akibat keracunan gas atau akibat kehabisan oksigen,” kata Wawan.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Purwaraja Iwan Sutiawan tidak menepis dugaan korban tewas akibat menghirup gas beracun. “Setahu saya di wilayah Kampung Kadutanggai sebelumnya belum pernah ada sumber gas maupun gas beracun. Tetapi, perlu dilakukan penelitian para ahli betul apa tidak di sumur itu terdapat sumber gas beracun,” katanya. (her/nda/ira)