Joni (43) nama samaran, termasuk sosok lelaki buaya, tidak menerima kekurangan istrinya, sebut saja (Tuti). Melihat sosok Tuti yang kurus dan pendek, Joni berulah dan terpengaruh rekan-rekannya mencoba sensasi baru di tempat hiburan. Belum juga merasakan, Joni sudah ketahuan kakak ipar dan dihajarnya sampai babak belur. Hubungan dengan Tuti pun berakhir dengan pisah ranjang. Yassalam.
Ditemui di Kecamatan Kopo, Joni siang itu baru saja selesai salat Zuhur di musala. Usai salat, Joni menyapa Radar Banten dan mengajak minum kopi di warung sekalian ingin curhat. Joni mengaku anak pengusaha dan sekarang kerja di pabrik relasi orangtuanya. Sama dengan istrinya yang juga kerja di pabrik. Intinya Joni cinta lokasi dengan istrinya. Keduanya menjalin kisah cinta hingga berakhir ke pelaminan hingga dikarunia anak. Kini, pengakuan Joni kalau rumah tangganya sedang bermasalah. Ia tertangkap basah main hati dengan wanita lain. “Bukan bukan karena tidak mencintai istri, tapi lebih kepada ingin mencoba rasa baru,” akunya. Permen kali.
Sebetulnya, Joni dan Tuti pasangan serasi dan saling melengkapi. Namun, setelah berjalan dua tahun, Joni sepertinya mulai merasa jenuh terhadap Tuti. Hingga suatu hari, Joni terpengaruh cerita teman-temannya yang begitu menikmati beradegan ranjang dengan para istrinya yang mempunyai bodi aduhai.
“Ya, panasaran aja, gimana sih kalau hubungan sama yang denok. Istri saya kan kurus pendek,” hinanya. Lah, terus kok dipilih? “Namanya juga sayang mas,” timpalnya. Ah basi.
Berawal dari rasa penasaran itu, Joni tega mengkhianati Tuti. Setiap gajian, Joni pergi dengan teman-temannya ke tempat hiburan malam hingga ke tempat pekerja seks komersial (PSK). Pengakuannya sih enggak pernah sampai melakukan hubungan badan, sekadar mabuk-mabukan doang. “Takut kena penyakit kalau sama cewek begituan mah,” kelitnya. Ah masa? “Sumpah deh,” tepisnya. Iyain ajalah.
Joni yang berperawakan tinggi besar dan berwajah sangar dengan sedikit jenggot, serta tahi lalat di dahinya itu, akhirnya ketagihan terus datang ke tempat hiburan. Hingga suatu hari, Joni dekat dengan salah satu wanita di tempat hiburan dengan status janda dua anak, sebut saja Susi. “Beneran, Susi itu tipe saya banget. Jadinya saya ngebet,” ujarnya. Dasar aja mata keranjang.
Singkat cerita, Joni mengenal Susi terlalu dalam sedalam lautan. Merasa mendapat servis memuaskan dari Susi, Joni akhirnya mengajaknya menikah untuk dijadikan istri kedua. Tentu saja tawaran Joni disambut baik sang janda dengan catatan Joni harus dapat izin dari istrinya. Namun, sebelum izin sampai ke Tuti, niat Joni itu sudah terdengar ke telinga kakak iparnya, sebut saja Juki. Rencana Joni gagal. Alhasil, Joni dijebak Juki dengan alibi diajak makan malam lewat telepon di rumahnya. Sesaat Joni datang, Juki langsung emosi dan menggusur Joni ke kebun belakang rumah dan menghajarnya hingga babak belur. “Ya saya pas habis dihajar kakak ipar, ngaku dan langsung minta maaf, terus janji enggak jadi kawin sama Susi,” akunya. Tobat makanya bang.
Mengetahui Joni babak belur, Tuti mulai menyadari apa yang terjadi. Pengakuan Joni tentu saja membuat Tuti geram dan memutuskan untuk pisah ranjang. Dua bulan pisah ranjang, Tuti yang melihat kegigihan suaminya yang meminta rujuk, akhirnya memaafkan Joni. “Saya tobat, bersyukur ajalah sudah dikasihnya istri kayak Tuti,” pujinya. Syukur deh kalau sadar. (mg06/zai/ags)