SERANG – Kesadaran masyarakat membayar pajak masih kurang. Padahal manfaat dari pajak akan dikembalikan kepada masyarakat lewat berbagai program pemerintah. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Serang, misalnya, perolehan target pajak Rp1,186 triliun. Hingga September ini pencapaiannya belum memuaskan meski sudah lebih dari 50 persen.
“Target perolehan pajak ini menjadi tantangan. Kondisi ekonomi juga memberikan pengaruh pada penerimaan pajak,” kata Kepala KPP Pratama Serang Barat Triani Yuningsih kepada Rada Banten di ruang kerjanya, Jumat (4/10). Ia mengungkapkan, di KPP Pratama Serang Barat terdapat wajib pajak badan sebanyak 5.409, wajib pajak orang pribadi karyawan 68.969 orang, dan wajib pajak nonkaryawan 4.561 orang.
Menurutnya, KPP Pratama Serang Barat terus melakukan upaya agar kesadaran masyarakat mengenai pajak meningkat, salah satunya penyuluhan. KPP Pratama terus memperkuat komunikasi dengan berbagai stakeholder agar penerimaan pajak bisa tercapai. “Komunikasi terus diintenskan terutama dengan pemerintah daerah karena KPP Pratama lebih banyak instansi pemerintahan,” katanya.
Menurutnya, pemahaman masyarakat mengenai pajak masih rendah berimbas pada pembayaran pajak. Misalnya, banyak yang membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk mencari kerja dan lain sebagainya, tapi tidak paham bahwa ada kewajiban melapor dan membayar pajak.
Ia menjelaskan, saat ini kontribusi pajak untuk pendapatan negara mencapai 82 persen sehingga penanganannya tidak bisa cuek dan santai. Masyarakat masih berat menyisihkan sedikit uangnya untuk negara padahal penerimaan pajak juga demi kepentingan masyarakat lewat berbagai pembangunan.
Di KPP Pratama Serang Barat setidaknya ada lima sektor penerimaan pajak yakni pemerintahan 34 persen, pedagang eceran dan besar 24 persen, jasa keuangan dan asuransi 13,4 persen, konstruksi 6,6 persen, industri pengolahan 2,2 persen, dan lainnya.
“Meskipun tahun ini penuh tantangan, kami optimistis karena pemerintahan akan melakukan pembayaran pajak pada akhir tahun dan mudah-mudahan bisa maksimal,” katanya. (skn/aas)