SERANG – Jembatan penghubung antara Kampung Teras Dawet, Desa Teras Bendung, Kecamatan Lebakwangi dengan akses jalan Pontang-Kragilan dikeluhkan warga. Kondisi pondasi jembatan yang sudah rapuh dan sempit membuat warga resah.
Pantauan Radar Banten, Jumat (11/10) siang di lokasi jembatan, sekilas kondisi jembatan masih tampak kokoh. Namun ketika melihat pondasi di bawahnya, tembok penyangga sudah rapuh. Jembatan terasa sempit dan tidak memiliki batas di sisi kanan dan kirinya.
Aminudin, warga Kampung Teras Dawet mengaku, sudah beberapa kali mengajukan bantuan perbaikan jembatan ke Pemerintah Kabupaten Serang namun belum ada tanggapan. “Banyak warga yang ngeluh, jembatannya mau rubuh,” kata Aminudin kepada Radar Banten.
Katanya, warga sering ketakutan jika melewati jembatan yang menjadi akses satu-satunya keluar masuk kampung. Apalagi, jembatan tersebut sering dilewati kendaraan roda empat. Meski belum pernah terjadi kecelakaan, namun kondisi jembatan sangat mengkhawatirkan. “Mobil angkut bahan bangunan sering keluar masuk,” kata Aminudin.
Selain itu, lebar jembatan yang hanya dua meter dengan panjang enam meter, dinilai sangat berbahaya. Kata Aminudin, jika pengendara mobil tidak hati-hati, kecelakaan bisa terjadi. Menurutnya, perlu ada pelebaran jembatan. “Minimal dilebarin jadi 2,5 meter,” ungkapnya.
Sekretaris Desa Teras Bendung Sahadah membenarkan jika kondisi jembatan di wilayahnya sering dikeluhkan warga. Pihaknya sudah menganggarkan renovasi jembatan pada Rapat Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Tapi pas kita mau bangun, ternyata jembatan itu kewenangannya ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” katanya
Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan PUPR terkait renovasi jembatan. Kata Sahadah, jika PUPR belum melakukan perbaikan dan mengizinkan pihak desa untuk membangun, maka pembangunan akan segera dimulai pada 2020. “Soalnya warga sudah pada khawatir, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (mg06/zee/ags)