SERANG – Akhir tahun ini, Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang berlaku selama 20 tahun atau jilid I berakhir. Pemerintah pusat berencana memperpanjang program Otsus mulai 2021.
Rencana Otsus Papua jilid II menuai pro dan kontra, bahkan di sejumlah daerah pelajar dan mahasiswa asal Papua melakukan unjukrasa, baik yang menolak maupun yang mendukung Otsus jilid II.
Menyikapi pro dan kontra, puluhan mahasiswa Papua yang sedang belajar di Provinsi Banten ikut menyampaikan aspirasi mereka di depan Gedung DPRD Banten, mereka yang selama ini mendapat beasiswa pendidikan dari program Otsus menyampaikan dukungannya terhadap rencana perpanjangan Otsus Papua, Senin (16/11).
Pantauan Radar Banten, puluhan mahasiswa yang tersebar disejumlah perguruan tinggi di Banten mendatangi Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang sekira pukul 13.00 WIB. Mereka membawa bendera merah putih dan spanduk bertuliskan dukungan terhadap program Otsus Papua jilid II.
Juru bicara mahasiswa Papua Frans Yohannes Miokbun mengungkapkan, tahun 2021 merupakan babak baru di Papua karena ada rencana perpanjangan program Otsus.
“Papua mendapat keistimewaan sejak tahun 2001 berupa otonomi khusus. Program ini membuat masyarakat Papua diberi dana Otsus untuk memajukan dan membangun daerah Papua. Kami atas nama solidaritas mahasiswa Papua di Provinsi Banten mendukung perpanjangan program Otsus,” kata Frans kepada wartawan disela aksi damai di depan gedung DPRD Banten.
Ia menambahkan, program Otsus jilid I yang berlaku selama 20 tahun telah berhasil membangun infrastruktur seperti Bandara Internasional Sentani, pembangunan sumber daya manusia yang disalurkan melalui bidang pendidikan dengan program beasiswa.
“Kami sekali lagi mendukung pemerintah pusat dalam rangka melanjutkan Otsus Papua demi masa depan mahasiswa dan tanah Papua,” pungkas Frans.
Aksi damai mahasiswa asal Papua di Banten berlangsung sekira setengah jam, lantaran disaat yang bersamaan semua anggota DPRD Banten sedang berada di Bogor, Jawa Barat mengikuti acara bimtek DPRD Banten.
Mahasiswa asal Papua pun hanya menyampaikan aspirasi mereka di depan Gedung DPRD Banten, sebelum mereka membubarkan diri untuk kembali ke kampus Untirta, Unsera, Unpam dan sejumlah kampus swasta di Tangerang Raya. (Deni Saprowi)