TANGSEL – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyebut Sekolah Adiwiyata bukan hanya soal lingkungan hidup, melainkan juga tanamkan pendidikan karakter. Baginya, tidak mudah bagi sekolah untuk mencapai Sekolah Adiwiyata, karena diperlukan komitmen yang tinggi dari kepala sekolah serta dukungan aktivitas dari seluruh warga sekolah dalam menjalankan aktivitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik.
Menurut Andika, sekolah yang terlihat indah, rapih, bersih, sehat, aman dan nyaman tidak terlepas dari bagaimana sekolah mengelola dengan baik serta bergantung dari kerjasama semua pihak yang ada di sekolah tersebut.
Kegiatan pelestarian lingkungan hidup melalui program Adiwiyata di sekolah yang banyak melibatkan siswa di lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. “Guru dapat menjadikan kegiatan pelestarian lingkungan hidup yang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar berwawasan lingkungan,” ujar Andika saat berada di salah satu sekolah di Kota Tangerang Selatan, Selasa (16/110.
Andika mengatakan, program Adiwiyata bertujuan untuk menciptakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Melalui Adiwiyata, warga sekolah bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Adiwiyata memiliki makna, tempat yang ideal bagi seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan sosial, khususnya di bidang lingkungan hidup.
Kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup di sekolah, lanjutnya, dapat mendorong terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan lingkungannya.
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran juga diharapkan dapat meningkatkan kerangka berpikir siswa mandiri, kreatif, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. “Dan persoalan lingkungan bukanlah masalah yang ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup semata, melainkan problem bersama yang harus ditangani secara lintas sektoral oleh seluruh stakeholder,” ujar Andika. (*)