PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tebing bebatuan setinggi empat meter di Curug Putri, tepatnya di kawasan Gunung Pulosari, Desa Cilentung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang longsor akibat diguyur hujan deras pada hari Kamis, 5 Desember 2024 sekira pukul 23.00 WIB. Akibat longsor tersebut mengakibatkan bebatuan besar dan tanah nyaris menutupi aliran Curug Putri menuju hilirnya.
Apabila tidak segera ditangani berpotensi bencana banjir bandang karena aliran air akan tersumbat dan akan menampung debit air besar yang dapat membahayakan wilayah di hilirnya.
Ketua Kampung Siaga Bencana Kecamatan Pulosari, Firdaus mengatakan, longsor terjadi pada malam Jumat sekira pukul 23.00 WIB.
“Saat itu diguyur hujan deras. Dan masyarakat mengetahuinya karena aliran airnya ada yang tersumbat,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, melalui sambungan telepon selularnya, Senin, 9 Desember 2024.
Aliran air tersumbat karena tertimbun material longsor tanah dan batuan besar. Saat ini material longsor sebagian sudah dibersihkan.
“Material longsor yang menutupi aliran Curug Putri sudah dibersihkan. Tapi memang masih ada sisa yang di bagian tebing,” katanya.
Proses pembersihan ini, dapat dilakukan menggunakan mesin pompa dengan menyemprotkan air pada tebingnya. Supaya material longsoran tanahnya turun semua.
“Dikhawatirkan akan menutup aliran Curug Putri. Namun untuk proses itu perlu menunggu kondisi cuaca baik,” katanya.
Kalau saat ini, kondisi hujan deras tentunya sangat berbahaya.
“Untuk penanganan dalam waktu dekat perlu dilakukan reboisasi,” katanya.
Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gunung Pulosari Ahmad Sujai longsor terjadi akibat kontur tanah labil.
“Terus kondisi cuaca hujan deras. Sehingga mengakibatkan terjadi longsor pada tebing berupa bongkahan batu besar,” katanya.
Pasca longsor, pada hari Sabtu, 7 Desember 2024, dilakukan pembersihan material bebatuan, batang pohon, dan longsoran tanah di saluran Curug Putri.
“Karena memang air tersebut digunakan oleh masyarakat. Dan untuk mencegah banjir bandang,” katanya.
Camat Pulosari Gimas Rahadyan mengatakan, kaitan dengan longsor sudah ditindaklanjuti sementara.
“Bersama KSB, Masyarakat dan Forkopimcam dengan melakukan normalisasi arus aliran Curug Putri,” katanya.
Selain arus aliran, dilakukan pembersihan pada penampungan air dan pipa-pipa yang mengalirkan air ke masyarakat dari sumber penampungan di sekitar curug.
“Yang kondisinya rusak dan perlu pengadaan serta perbaikan ulang. Sementara ini saya perintahkan Kades untuk buat usulan proposal penanganan ke DLHK Provinsi Banten, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar dibuat tebing pondasi pengamanan sekitar curug,” katanya.
Pembangunan pondasi penting karena jika tidak ditangani segera penampungan air bersih untuk masyarakat suatu saat akan terimbas longsoran.
“Untuk itu perlu dibuatkan pondasi agar dapat mencegah longsor,” katanya.
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Aditya