LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Imbas dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) ternyata berdampak pada produksi tahu dan tempe. Produksi kedua olahan kedelai itu menurun semenjak harga BBM naik awal bulan September 2022.
Madsoleh, seorang pengusaha tahu di Kampung Muhara, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, menuturkan, produksi tahu menurun disebabkan naiknya harga kedelai imbas dari kenaikan BBM.
Katanya, saat ini harga kedelai menyentuh harga Rp645.000 per 50 kilogram, harga itu naik Rp25 ribu dibandingkan bulan Agustus Rp620.000.
“Saya kan beli kedelainya itu karungan, 1 karungnya itu isi 50 kilogram dan itu harganya Rp645.000. Untuk harga kedelai tentunya itu sudah sangat tinggi,” kata Madsoleh kepada wartawan, Kamis, 29 September 2022.
Madsoleh mengaku hanya bisa mengolah satu karung kedelai, padahal sebelum kenaikan harga BBM bisa mengolah dua karung lebih atau sekitar 100 kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga kedelai saat ini mencekik para pengusaha tahu. Untuk mensiasatinya, ia terpaksa mengurangi berat atau ukuran tahu.