SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Prof Mufti Ali S.Ag M.A Ph.D dikukuhkan sebagai guru besar tetap dalam Sejarah Pemikiran Islam pada Fakultas Ushuluddin dan Adab Universitas Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Kamis, 22 Desember 2022.
Pengukuhan bertempat di aula Prof Dr Sjadeli Hasan, kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Ciceri, Kota Serang.
Mufti Ali lahir di Cikeusal, Kabupaten Serang pada 6 Agustus 1972 dari pasangan Aslihuddin (1930-1993) dan Siti Aminah (1935-2013).
Pendidikan SDN I Katulisan , Cikeusal (1981-1986), SMPN I Pamarayan (1986-1988), Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Assa’adah (1988-1992), S1 Fakultas Syariah IAIN Sunan Gunung Djati di Serang (1993-1998), S2 Fakultas Teologi dan Sastra Universitas Leiden , Belanda (1998-2000), dan S3 Fakultas Humanoria Univeritas Leiden Belanda (2001-2008).
Pada saat pengukuhan, Mufti Ali membacakan sekelumit riwayat hdupnya hingga dingkat oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sejak 1 Juli 2022 sebagai Guru Besar Bidang Sejarah Pemikiran Islam.
Bimbingan dan hidayah rasa syukur dirasakan Mufti Ali dalam bentuk minat dan perhatian mendalam terutama dalam mempelajari tata bahasa Arab sejak di sekolah fasar, dan dilanjutkan sampai lulus madrasah aliyah.
Kesehatan dan kesempatan yang dianugerahkan-Nya dalam bentuk kesempatan mendapatkan bimbingan akademia dari figur-figur terbaik sejak masa pendidikan dasar (formal dan dan nonformalk, terutama ayahanda, Aslihuddin (1930-1993), yang megari ilmu-ilmu dasar tata bahasa Arab dari kitab Awamil Jurumiyyah beserta praktek hapalan konjugasi bahasa Arab (tasrif) dari tingkat yang sederhana sampai yang relative rumit.
Pelajaran kitab kuning di majlis sederhana yang diasuh oleh ayahnya yang seorang guru, memungkinkan Mufti Ali dengan alamiah melihat dan men pengajaran tradisional turun temurun di Nusantara tersebut.
Cerita ibunda, Siti Aminah (1935-2013), yang menjelaskan berkali-kali tentang pengalamannya belaiar kesan-kesan pendidikan dasar di Alkhairiah Citangkil, serta kesan-kesan bagaimana mendapatkan bimbingan dari para gurunya di sana, tertanam hingga saat menyusun naskah akademik biografi dan perjuangan pendirinya, Brigjen KH. Syam’un, yang diusulkan masyarakat Banten menjadi calon pahlawan nasional pada 2014 2015.
Memori masa kecil tersebut menjadi pendorong moril luar untuk biasa saat ditugaskan Gubernur Banten mendokumentasikan riwayat hidup dan perjuangan tokoh pendidik dan pejuang tersebut serepresentatif mungkin.
Kakak-kakaknya, Siti Maemunah (alm), Siti Salihah (alm), Siti Hasanah, Siti Asiah, M. Muhdi, Siti Saumah (alm) mengasuh dan membimbing dalam banyak hal di kampung halaman.
Adik-adik, Mukhlis (alm) dan M. Muaddib menghabiskan masa kecil bersama di kampung kecil di Serang Timur dengan pengalaman masa kanak-kanak yang menyenangkan.
Pendidikan dasar formal 1980-1985 di SDNI Katulisan, yang terletak di pinggir Saluran Irigasi Induk Kanan (Kali Anyar) Dam Pamarayan, dengan guru-guru yang dedikatif. Sardamin, Mamak, Mursa, Casam, dan Tati, gurunya, melatih Mufti calistung (membaca, menulis dan berhitung).
Pengajaran bahasa daerah dan sejarah pergerakan modern di Indonesia oleh Drs Ade Mahmudin, yang rajin meminjamkan berbundel-bundel majalah Panjimas dari Pamarayan saat Mufti Ali menempuh pendidikan SMP 1 Pamarayan tahun 1985-1988 dan pelajaran sastra Indonesia oleh Drs. Muhtar dan bahasa Inggris oleh Drs. Endro Guritno merupakan kenangan indah saat menempuh pendidikan di SMPN 1 Pamarayan.
Koleksi perpustakaan sekolah yang lengkap, dengan kurator Drs. Abdul Halim, membuat Mufti Ali dapat menikmati bacaan Promises de ‘il-Islam-nya Roger Giataudy, yang diterjemahkan oleh M. Rasyidi, menteri Agama Oertama RI dan literature-literatur bagus lainnya.
Perpustakaan sekolah yang meminjamkan dengan gratis semua buku pelajaran dan LKS-nya masa itu, membuat ikhtiar untuk mengenal sejarah, ragam dan budaya bangsa Indonesia, dan pengetahuan tentang dunia luar amat sangat menyenangkan.
Tugas membedah anatomi tubuh hewan dan ilmu fisika dasar dan pelajaran matematika dari Drs. Ade Pariwa, Drs. Surahman, Drs. Imang, membuat Mufti Ali mengerti perkembangan sains dasar, mematung, bimbingan untuk mengenal buku-buku sastra.
Aliran-aliran seni lukis dan lagu-lagu daerah yang diberikan oleh para guru juga membuat Mufti Ali amat sangat mencntai budaya daerah dan nasional Indonesia.
Masa-masa menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah di PP Assaadah 1988-1992, yang didirikan oleh Drs. KH. Mutawalli Waladi, alumni PP Alkhairiyah dan Drs. M.E. Sya’ roni, alumni PP Gontor, dengan sistem asrama dengan disiplin hidup ala santri PP Darussalam Gontor.
Di bawah bimbingan para Ust. Ahmad Ardani, Ust. Mahsun, Ust. Anwar alumninya, Mukassah, Ust. Murtadlo, Ust.Nur Tauhid, Ust. Imam Mubasyir, Ust. Basuki, Ust. Abdul Latif, Prof. Fatah Sulaeman, E. Sulaeman S.E., Adnan Kamal, serta para ustazah: Ibu Nunik. Jamilah, Nurhanah, Ni’mah, merupakan pengalaman yang mengesankan.
Ilmu Didaktika oleh Drs. H. Soleh dan Pengajaran Fikih Bidayat al-Mujtahid dan bimbingan spiritual dan moral oleh KH. Baharuddin Afif membuat Mufti Ali terus mengirimkan doa dan fatihah hingga kini.
Pengajaran tata Bahasa Arab oleh Drs. H. Tahir Syariq dan pengajaran dirasah islamiyah lainnya dari para asatiz yang dedikatit membuat pengalaman belajar masa-masa itu bersama teman-teman: Jazuli Dahlan, Jalaligo, Hudori, Yayah S., Titin, Kurnia, Beben Bahroni, Buchori, dll sangat mengesankan.
Masa-masa kuliah strata 1 (1993-1998 ) di Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Gunung Djati di Serang berbarengan dengan tugas sebagai guru bantu di almamater dengan tugas mengajar dan membimbing para santri yang sangat menyita waktu membuat Mufti Ali tidak cukup waktu untuk interaksi intensif di kampus.
Waktu terbatas, hanya dua hari dalam minggu di kampus, memaksa dirinya memanfaatkan waktu-waktu luang untuk membaca di perpustakaan kampus yang kurator tetapnya saat itu adalah Drs. H. Syaefullah Sanusi, MA dan Dr. H. Sari, dan meminjam literatur-literatur dari koleksi perpustakaan pribadi para dosen dan mem-fotokopi nya.
Prof. Syaeful Anwar, Prof. Zakaria Syafe’i. Prof. Ilzamuddin paling banyak direpotkan untuk urusan ini.
Kuliah-kuliah analitis dari Prof. Tihami dan Prof. Fauzul Iman dan kuliah komprehensif dari Prof. Wahab Afif dan Prof. Baihaqi, maupun studium general dari Prof. Dr. Rahmat Djatnika, Prof. Endang Soetari, dengan materi perkuliahan yang menggugah rasa ingin tahu masih terasa segar di memori.
Ujian skripsi tentang metode penalaran hukum al-Ghazali dengan penguji Prof. Syibli Syarjaya, Prof. Tihami dan Prof. Fauzul, yang berlangsung satu jam lebih serasa satu hari penuh, mendebarkan dan cukup menguras konsentrasi.
Pengajaran pengantar ilmu hukum positif dari Prof. Suparman Usman dan fikih muqaranah dari Drs. H. Wardi Muslih dan Drs. H. A. Jalil Afif dan asistennya, Dr. Wazin Baihaki, Teologi dan Filsafat Islam dari Drs. Chaeroji dan Drs. Sahwandi Damiri, Pengantar hikum pidana dan perdata dari Drs. Soleh dan Drs. As’ad Syukri telah membuka cakrawala pengetahuan Mufti Ali.
Prof. Syafuri, Prof. E. Svarifuddin, Dr. A Zaini adalah staf pengajar yang dedikatif. Kelompok diskusi mahasiswa, Axis, seminggu sekali di emper masjid al-Hikmah dengan Dr. M. Chudairi, Hasan Basri (DPRD Kota Serang), Ismail Fahmi (ILO Hongkong), Saefuddin D. (UIN RIL), dll membuat waktu terbatas semasa kuliah sangat memorable.
Kuliah-kuliah Cak Nur di Paramadina dan diskusi dengan kelompok diskusi mahasiswa di Piramida Ciputat begitu memorable. Tahun-tahun terakhir masa kuliah S-I °terganggu’ oleh pengumuman seleksi beasiswa untuk kuliah di luar negeri secara gratis: INIS, kerjasama Kementrian Agama dan Kerajaan Belanda dan Beasiswa Kanada serta Fullbright Amerika Serikat.
Score TOEFL Internasional dari New Jersey USA adalah salah satu tiket masuk utama yang dikejar. Setelah tiket ditangan di semester 7, atas saran Prof. Ilzamuddin, Mufti Ali menghadap Prof. Azyumardi Azra, yang mendorong segera daftar beasiswa fullbright segera setelah lulus S-1.
Setelah lulus seleksi beasiswa INIS Belanda, atas saran Prof. Fauzul Iman, menghadap Ir. Akbar Tanjung (Menpora kala itu), di rumah dinasnya di Widya Candra.Pilihan pada beasiswa INIS dan bukan pada Fullbright adalah sederhana saja. INIS mengundang Mufti Ali berangkat kuliah Agustus 1998, Sementara Fullbright setahun setelah itu, 1999. Sementara Mc Gill diprioritaskan untuk civitas academica UIN Syarif Hidayatullah dan Kalijaga.
Karier akademis sebagai Dosen ASN Desember 2000 selepas studi S-2 di Leiden berjalan lancar dibawah bimbingan Dr. H. Abdul Aziz, Dubes RI di Kerajaan Arab Saudi dan Dra. Neneng Habibah.
Islamic Studies Courses di Universitas Leiden Belanda 1998-2006 di bawah bimbingan sejumlah guru besar bidang bahasa dan kebudayaan timur. Pembimbing tesis dan disertasi, Prof. Dr. Psj. van Koningsveld, ‘menggeser minat kajian Mufti Ali dari pemikiran filosofis al-Ghazali ke pemikiran sejarah Jalal al-Din al-Suyuti terutama terkait aristotelianisme.
Makalah-makalah kuliah s-2 di bawah bmbingannya dan dosen-dosen yang lain: Prof. Dr. NIco Kaptein, Prof. Dr. G. Wiegers, Prof. J.J.G. Jansens, dimungkinkan terbit 2004-2009 di iurnal-jurnal internasional.
Dua juta lebih koleksi literatur perpustakaanUniversiteit Bibliotheck (UB) Universitas Leiden memfasilita kajian Islamic studies menjadi lebih beragam dan kaya Kasi am dan kaya.
Sepulang dari Leiden, Maret 2006, Mufti Ali bersama Dr Helmi F.B. Ulumi dan Drs. Ruby Baedowi (alm) menghidupkan’ kegiatan riset sejarah dan kebudayaan Banten (Lab.) Bantenologi, yang telah dirintis pendiriannya sejak 1999 oleh Prof. Tihami, Prof. Fauzul Iman, Drs. H.S. Suhaedi. dan lainnya.
Mufti Ali mendapatkan dukungan Rektor Prof. Dr Wawan Wahyuddin, M.Pd, yang nyaris hampir setiap hari menanyakan progress usulan guru besar dan dari dosen-dosen lainnya.
Reporter : Aas Arbi
Editor : Ahmad Lutfi
