ANYAR, RADARBANTEN.CO.ID – Tingkat kunjungan wisatawan di objek wisata Anyar-Cinangka, Kabupaten Serang menurun dengan tingkat okupansi hotel di bawah 50 persen. Banyak wisatawan yang cancel pesanan hotel akibat isu cuaca ekstrem dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Yurlena Rachman mengatakan, menurut keterangan beberapa pengusaha hotel, kunjungan wisatawan lebih ramai tahun lalu.
“Menurun banget, rata-rata ocupansi sekitar 40 sampai 50 persen, hotel pada sepi,” kata Lena kepada Radar Banten, Minggu 1 Januari 2023.
Bila dibandingkan, jumlah tingkat ocupansi tahun ini dengan tahun lalu, terjadi penurunan 20 persen. Kalau tahun lalu rata-rata 60 sampai dengan 70 persen.
“Bahkan sekarang nih ada hotel yang sama sekali enggak ada pengunjung alias nol ocupansi,” ungkapnya.
Penurunan kunjungan wisatawan ini, kata Lena, disebakan oleh dua isu yang diberitakan secara masif oleh media, yakni soal cuaca ekstrem yang dikeluarkan BRIN dan surat edaran Camat Labuan, Pandeglang dengan nomor 370/345 -kec.Lbn/XII/2022 tentang potensi tsunami atau megatruts yang beredar di masyarakat lewat aplikasi pesan.
“Kalau berita BMKG, karena hanya berupa report saja jadi tidak masalah, tapi dengan pernyataan BRIN soal cuaca Jabodetabek dan surat edaran camat Labuan, ini yang paling banyak bikin tamu cancel dan membatalkan acara tahun baru di Pantai Anyar-Cinangka,” tuturnya.
Para tamu/wisatawan, lanjut Lena, lebih memilih destinasi lain untuk liburan akhir tahun. Ia membuktikan itu dengan menyampaikan kondisi jalan raya dan pantai-pantai di Anyer-Cinangka yang sepi.
Padahal, sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan, banyak hotel-hotel sudah mempromosikan denga membuat promo-promo menarik.
Bahkan juga menginfokan kepada tamu bahwa kawasan wisata Anyar-Cinangka sangat aman untuk dikunjungi walau dengan cuaca seminggu terakhir yang hujan terus membuat kondisi laut tidak bagus.
“Makanya saya juga sangat berterima kasih pada teman-teman wartawan yang sudah bikin berita baik untuk pariwisata kita, bagaimanapun peran media sangat penting untuk dunia pariwisata,” ungkapnya.
Reporter: Haidaroh
Editor: A Rozak