RADARBANTEN.CO.ID – Saat bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Menahan lapar, haus dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari di kala senja.
Tidak hanya itu, pada saat Ramadan, hawa nafsu, rasa iri dan dengki pun harus dikendalikan. Kebiasaan menggunjing atau bergosip (gibah) pada saat Ramadan sebaiknya tidak pula dilakukan. Hal itu perlu dilakukan agar pahala ibadah puasa Ramadan tidak berkurang.
Mengutip laman NU Online pada Rabu (15/3/2023), bergosip (gibah) berasal dari kata gaib atau tidak hadir. Gibah adalah menyebut sesorang yang tidak hadir dengan berkata sesuatu yang tidak disenangi (keburukan) oleh penyebutnya.
Hadits Rasulullah SAW banyak menyebut tentang gibah dan juga bahayanya sebagai berikut:
Hadist Riwayat Al Baihaqi, Thabrani, Abu Syaikh dan ibnu Abid Dunya, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Berhati-hatilah kamu, jangan sampai menyebut kejelekan orang lain. Sebab sesungguhnya menyebut kejelekan orang lain lebih sulit diampuni dosanya daripada zina.
Ada yang bertanya kepada beliau: Mengapa demikian? Beliau bersabda: Sesungguhnya seseorang lelaki terkadang berzina, lantas (dia bertobat) dan Allah menerima tobatnya.
Dan sesungguhnya orang yang menyebut kejelekan orang lain tidak akan diampuni dosanya sehingga orang yang disebut kejelekannya mengampuni pada orang yang menyebarkan kejelekan itu.
Mengenai persoalan gibah di bulan puasa Ramadan dijelaskan pula oleh Ustadz Sufyan Bafin Zen di laman YouTube Yufid.TV.
Pada video ceramah berdurasi 2:51 detik itu, Ustadz Sufyan Bafin Zen menjelaskan bahwa gibah yang dilakukan pada saat bulan Ramadan termasuk dalam dosa yang lebih besar.
“Gibah yang dilakukan pada saat bulan Ramadan ini menghapus seluruh pahala puasa-puasa,” jelas Ustaz Sufyan Bafin Zen dikutip, Rabu (15/3/2023).
“Ketika Ramadan, seorang muslim berpuasa dengan tidak sekadar makan dan minum, tetapi matanya harus puasa, telinganya harus puasa, lidahnya harus puasa, tangannya pun harus puasa,” tutup Ustaz Sufyan Bafin Zen.
Dengan demikian, bergosip (gibah) sebaiknya tidak dilakukan sama sekali pada saat Ramadan. Mungkin tidak membatalkan puasa, namun akan menghilangkan semua pahala ketika berpuasa. Puasa hanya sekadar menahan haus dan lapar, namun tidak mendapat pahala jika melakukan perbuatan gibah.
Penulis: Indra Sena
Editor: Aas Arbi