SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Memasuki pertengahan Mei 2023, harga komoditas telur di wilayah Banten mengalami kenaikan. Harga telur berada pada kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 38 ribu per kilogram.
Menindaklanjuti kenaikan harga telur, Plh Sekda Banten Virgonjanti langsung mengumpulkan para kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) di se-Provinsi Banten. Mereka berkumpul di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Senin, 22 Mei 2023.
Virgojanti mengatakan, para kepala Dinas Ketapang hadir juga untuk mengikuti rapat rutin pengendalian inflasi daerah. Pada rapat itu, dibahas beberapa isu termasuk kenaikan harga telur.
“Alhamdulillah tadi kita sudah rapat dan saya pantau terkait kenaikan harga pangan di seluruh Kabupaten/Kota khususnya pada komoditas telur dan ayam ras, karena dari 20 komunitas yang kita perhatikan secara khusus di dalam pengendalian inflasi itu relatif tidak mengalami peningkatan termasuk minyak dan sebagainya,” kata Virgojanti kepada wartawan.
Kata Virgo, kenaikan harga telur terpantau sudah terjadi pasca Lebaran 1444 Hijriah.
Kenaikan harga telur juga diiringi dengan kenaikan harga ayam ras yang mencapai Rp 55 ribu per kilogramnya.
“Kita melihat ada dua komoditas yang nampaknya sejak selesai Lebaran kemarin ini harganya terus mengalami peningkatan di pasaran yaitu komunitas telur dan komunitas ayam ras, sehingga kita khawatir kalau ini tidak segera kita intervensi melalui langkah-langkah kolaborasi, dan koordinasi dengan Kabupaten/Kota takut nanti terus meningkat sehingga nanti mempengaruhi terhadap pencapaian inflasi daerah,” kata Virgo.
Ia menerangkan, pada Mei ini inflasi Provinsi Banten berada di angka 3,77 persen. Angka itu membuat Banten masuk 10 Provinsi dengan inflasi daerah.
Lebih jauh, kata Virgo, pihaknya akan menyelidiki penyebab dari kenaikan harga kedua komoditas itu dengan cara mengundang produsen telur dan ayam ras di Banten.
“Kabupaten Tangerang dan Serang itu merupakan sentra produksi telur dan ayam ras di Banten, tapi kok kenapa di daerah harganya juga naik. Ini ada apa? Makanya nanti kita akan undang produsen-produsennya untuk mengetahui penyebab kenaikan dua komoditas ini,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yusuf Permana
Editor: Agus Priwandono