PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Puluhan ribu jamaah antusias mengikuti tabligh akbar dalam rangka Hari Jadi ke-149 Kabupaten Pandeglang di Alun – alun Pandeglang.
Puluhan ribu jamaah berantusias mengikuti Tabligh Akbar yang dihadiri UAS (Ustaz Abdul Somad), Abuya Dimyati serta para alim ulama Kabupaten Pandeglang.
Dalam acara tabligh akbar, Abah Abuya Muhtadi memimpin doa bersama sedangkan UAS memberikan tausyiah.
Menurut UAS, tadi malam masyarakat Kabupaten Pandeglang sedang berbahagia karena sedang ulang tahun ke-149 Kabupaten Pandeglang.
“Kita boleh bersyukur pada hari kelahiran, inilah salah satu ungkapan masyarakat Kabupaten Pandeglang. Bersyukur kepada Allah atas nikmat lahirnya Kabupaten Pandeglang,” katanya, saat menyapa puluhan ribu jemaah Tabligh Akbar di Alun-alun Pandeglang, Sabtu, 3 Juni 2023 malam.
Dengan ulang tahun Pandeglang ia bisa bersilaturahmi. Bisa bersilaturahmi dengan Abah Abuya Muhtadi serta masyarakat Kabupaten Pandeglang yang dijuluki negeri seribu ulama dan sejuta santri.
“Dulu saya ke Pandeglang tahun 2019, tahun 2020, 2021, 2022 , 2023, jaga persatuan di tahun politik 2023-2024. Jangan karena hanya beda warna lalu kita tidak bertegur sapa, ini adalah pesta rakyat, ini adalah pesta demokrasi, jaga persatuan, gunakan hak pilih, jaga diri dari money politik,” katanya.
Dalam kesempatan itu, UAS mengaku, 19 tahu lalu ia sudah mendengar nama Pandeglang. Lantaran punya guru, teman dan menjadi sahabat berasal dari Kabupaten Pandeglang.
“Saya punya guru, punya sahabat, punya teman, teman rasa guru, guru rasa sahabat, asalnya dari Pandeglang, itulah saya pertama kali mendengar Pandeglang. Apa kesan saya 19 tahun yang lalu, apa kata beliau, saya orang Pandeglang, di Pandeglang tidak ada bioskop,” katanya.
Lalu guru, teman dan juga sahabatnya juga ngomong kalau ia berasal dari Pandeglang. Yakni tempatnya para alim ulama dan para santri.
“Saya orang Pandeglang, di Pandeglang itu tempatnya para alim ulama, para santri. Hari ini saya melihat buktinya dengan mata kepala saya sendiri,” katanya.
Bukti itu banyak umat Nabi Muhammad SAW. Masalah ceramah orang Pandeglang enggak perlu di ceramahi.
“Di sini, tempatnya para ulama di sini tempatnya para santri, mereka datang cuman mau melihat mana orang selama ini menghabiskan paket saya dua giga. Suka mendengarkan tausyiah mereka hari ini bersilaturahim, rahim kita berasal dari rahim berbeda saya datang dari Sumatera, jauh di sana bapak dari Sulawesi, dari Kalimantan tetapi kita diikat dengan ikatan rahim ibu kita berasal dari rahim sama rahim Hawa istrinya Nabi Adam Alaihi Salam,” katanya.
UAS menegaskan, bahwasannya sama-sama berasal dari rahim ibu yang sama. Maka disebut saudara – saudara , saudara berasal dari kata udara artinya rahim artinya satu, saudara satu perut.
“Saudara ku engkau satu perut kita diikat satu ikatan ikatan laillahaillallah muhammadarasullah. Andai kata tidak seagama tidak seaqidah kita tetap diikatan dengan ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, andai kata kita tidak merasa satu negara tidak satu agama kita tetap diikatkan dengan satu ikatan, ikatan sama-sama manusia berasal dari Adam dari tanah kitapun akan kembali ke tanah,” katanya.
Lebih lanjut, UAS mengungkapkan, saat ini semuanya menghadiri majlis zikir. Jadi Begini orang Pandeglang merayakan ulang tahunnya dengan berzikir, dengan majlis Ilmu.
“Bayangkan kalau Pandeglang bukan kabupaten yang dibanggakan para ulama bagaimana mereka ulang tahun, undang penyanyi dangdut, siap digoyang hancur semuanya, nauzubillah. Saya yakin 50 tahun akan datang kalau ulang tahun Kabupaten Pandeglang masih ada pengajian, saya yakin dan percaya, dari ketemu di pinggir jalan anak-anak kecil memanggil-manggil ustaz – ustaz, kalau melihat anak kecil masih suka kepada ustaz, suka bersalawat suka pengajian dibawa tabligh akbar, masih ada anak kecil mereka inilah yang akan memimpin Pandeglang pengajian dan zikir pada saat ulang tahun Pandeglang di masa – masa akan datang,” katanya.
Kalau mau melihat anak-anak Soleh masih banyak datanglah ke Pandeglang.
“Insya Allah amiin ya rabbal alamin. Kalian datang ke Pandeglang saksikan sendiri saya sudah melihat mata kepala saya,” katanya.
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Aditya