LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-Seorang warga tiktok dengan akun @erwinkomara menguplod konten seorang ibu bernama Kesih (37) warga Kampung Sawah, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Lebak.
Kesih yang sedang hamil ini harus menerima kenyataan pahit. Bayi yang dikandungnya sudah meninggal. Mirisnya lagi, bayi yang sudah meninggal itu belum mendapatkan penanganan di RSUD Banten.
Salah seorang kerabat, Nani mengungkapkan, bayi yang dikandung Kesih sudah tidak bergerak sejak 23 Juli 2023. Bahkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Puskesmas Bayah diduga bayi itu sudah meninggal.
“Sehingga saat itu harus dirujuk ke RSUD Malingping. Namun kami terkendala dengan biaya dengan dan kondisi ekonomi yang sulit. Karena tidak sanggup menyediakan biaya operasi sampai puluhan juta,” katanya kepada RADARBANTEN, Senin 7 Agustus 2023.
Nani menuturkan, setelah dari RSUD Malingping, Kesih dibawa ke RSUD Banten. Namun saat di RSUD Banten, Kesih terkendala persyaratan BPJS Kesehatan yang belum aktif. Kesih harus menunggu 14 hari aktifnya BPJS yakni pada tanggal 10-11 Agustus.
“Persyaratan dan biaya jadi persoalan baru. Pemakaian SKTM dan pembuatan BPJS yang dilakuan pihak keluarga. Saat 28 Juli ternyata masih belum bisa, karena BPJS belum aktif harus menunggu. Sedangkan janin sudah dalam kondisi 2 minggu di dalam kandungan khawatir ada pembusukan yang akan mengakibatkan insfeksi dan membahayakan ibunya,” ucapnya.
Sementara, Erwin Komarasukma, berharap pada pemerintah baik Pj Gubernur Banten Al Muktabar serta Bupati Lebak, segera membantu masyarakat yang sedang kesusahan.
“Untuk biaya operasi di rumah sakit, keluarga harus menyediakan minimalnya biaya Rp30-50 juta,” katanya seraya menambahkan Kesih harus segera ditangani karena kondisinya saat ini terbaring lemah.
“Jangan sampai ini ada pembiaran apalagi ini sangat urgen pasien harus segera ditangani sebeum terjadi apa apa yang diakibatkan kelamaan di dalam perut,” ujarnya. (*)
Reporter: Nurandi
Editor: Agung S Pambudi