LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 312 Koperasi dari 905 koperasi tidak aktif atau hanya 593 Koperasi aktif di Kabupaten Lebak. Lantaran itu Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak terus melakukan upaya penguatan kepada koperasi.
“Ya, di akhir tahun 2022 jumlah koperasi aktif meningkat dari tahun 2021. Tahun 2022 koperasi aktif mencapai 593 dibanding dengan tahun 2021 mencapai 542 koperasi,” kata Kabid UMKM Dinkop dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh, Rabu, 6 September 2023.
Padahal menurutnya, bila koperasi dapat dikelola dengan modern dan propesional, koperasi dapat bersaing dengan badan usaha lain.
Dengan demikian usaha koperasi bisa berkembang dengan baik dan menyejahterakan anggota koperasi.
“Ya, evluasi dan monitoring perlu dilakukan terhadap koperasi – koperasi yang ada. Program pembinaan oleh Dinas Koperasi UKM melalui pengawasan, penyuluhan dan diklat/ bintek,” katanya.
Menurutnya, selain bakal mengevaluasi ratusan koperasi tersebut, langkah ke depan yang bakal dilakukan oleh Dinkop dan UKM Lebak adalah mengupayakan bagaiamana memberikan akses kemudahan bagi para pelaku koperasi.Tujuannya, untuk mendorong pelaku koperasi dan UKM agar mandiri dalam mengembangkan usahanya.
“Misalnya persoalan permodalan, pelatihan – pelatihan dari jenis koperasi yang memang diminati dan perkembangannya cukup bagus, dan penataan manajemennya seperti yang dilakukan sekarang ini. tetapi ketika sudah dibantu, jangan sampai melempem harus produktif,” ujarnya.
Dia mengatakan, Pemkab Lebak di bawah kepemimpinan Bupati Iti Octavia Jayabaya memiliki perhatian besar terhadap koperasi dan UKM. Maju mundurnya koperasi diyakini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Apalagi, koperasi dikenal sebagai sokoguru perekonomian nasional yang dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat di daerah.
“Koperasi yang aktif, kita bina terus dengan melibatkan dalam berbagai diklat kewirausahaan dan diupayakan bisa mengembangkan usaha lain yang lebih produktif untuk kesejahteraan anggota,” katanya.
Hal senada dikatakan Imam Suangsa Sekretaris Dinkop dan UKM Lebak pertumbuhan koperasi di Lebak sebenarnya begitu pesat. Hal ini dibuktikan dari tahun ke tahun terus bertambah.
“Pemda Lebak sangat komitmen terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, di antaranya pembinaan lembaga koperasi,” ujarnya.
Dia mengatakan, bila koperasi dapat dikelola dengan modern dan propesional, koperasi dapat bersaing dengan badan usaha lain. Dengan demikian usaha koperasi bisa berkembang dengan baik.
“Bila perkoperasian dapat berjalan dengan baik maka akan berimbas pada tingkat kesejahteraan anggota. Maka secara langsung dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan,” imbuhnya.
Selain itu, kata dia saat ini, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak bidang industri kreatif atau industri rumah tangga bisa menjadikan produk unggulan daerah. Oleh karena itu, dia berharap semua UKM yang ada di Lebak memiliki lembaga koperasi untuk memudahkan permodalan maupun pemasaran.
“Kami akan terus melakukan pembinaan terhadap koperasi yang tidak aktif itu agar mereka bisa berkembang sebagai lembaga usaha di masyarakat,” katanya.
Reporter: Nurabidin
Editor : Merwanda