PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Bupati Pandeglang Irna Narulita gas pol turunkan angka stunting di Kabupaten Pandeglang.
Menurut Irna, stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang anak pada bayi di bawah lima tahun alias balita. Saat ini, angka stunting di Pandeglang terus ditekan hingga mengalami penurunan sampai 8,4 persen pada tahun 2022.
“Pada tahun 2021 angka stunting di Kabupaten Pandeglang diangka 37,8 persen. Tahun 2022 menurun menjadi 29,4 persen dan tahun 2023 ini ditargetkan menjadi 24 persen,” katanya dalam acara Jambore Kader Posyandu di Puskesmas Pandeglang, Rabu, 6 September 2023.
Irna menjelaskan, bahwa pada tahun 2024, Pemerintah Indonesia menargetkan agar seluruh daerah bisa menurunkan angka stunting menjadi 14 persen. Menindaklanjuti wacana tersebut dibutuhkan kerja sama dari semua lapisan masyarakat, khususnya jajaran tenaga kesehatan dan kader posyandu.
“Meminta kepada seluruh jajaran nakes, para kader stakeholder terkait untuk bisa bekerjasama dalam menurunkan angka stunting di Pandeglang. Saya yakin para kader posyandu bisa bekerjasama dengan para nakes menyukseskan program pemerintah yang sudah dicanangkan menuju Indonesia emas,” katanya.
Irna optimistis, program yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan, seperti posyandu ibu hamil dan balita, pemberian vitamin bisa didorong oleh para kader. Serta ajakan kepada masyarakat agar datang ke posyandu untuk memantau kesehatan ibu hamil dan anak balita dapat menekan angka stunting.
“Jadi ajak masyarakatnya untuk memeriksakan kesehatannya ke posyandu. Dengan rajin kontrol kesehatan ibu dan balita bisa terpantau sehingga tidak ada lagi stunting dan AKI dan AKB,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Eni Yati mengaku optimistis bisa mencapai target menurunkan angka stunting dari 29,4 menjadi 24 persen.
“Penurunan angka stunting ini dicanangkan oleh pemerintah pusat. Jika semua bisa bekerjasama, insya Allah target tercapai, apalagi ibu Bupati sendiri sudah gas pol menggerakan semua stakeholder terkait dalam penurunan angka stunting,” katanya.
Diungkapkan Eni Yati, upaya penurunan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab secara penuh oleh Dinas Kesehatan. Akan tetapi seluruh komponen terkait baik organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya dan juga peran serta masyarakat.
“Kami secara berkelanjutan terus mengedukasi masyarakat tentang pemberian gizi seimbang. Serta memberikan makanan pendamping stunting, dan pelatihan bagi ibu yang punya balita stunting,” katanya.
Kepala Puskesmas Pandeglang Eni Rohaniyah mengaku, siap menyukseskan dalam penurunan angka stunting di Pandeglang.
“Khususnya di wilayah binaan Puskesmas Pandeglang. Kita terus gerakan posyandu untuk periksa ibu hamil, imunisasi, dan konseling kesehatan,” katanya.
Reporter : Purnama Irawan
Editor : Merwanda