SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemilu 2024 nanti sepertinya akan berlangsung panas. Partai politik (parpol) saling klaim dan memasang target tinggi di wilayah Provinsi Banten.
Seperti PDIP yang mengincar perolehan kursi Ketua DPRD Banten dan kemenangan capres Ganjar Pranowo.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP pada Pemilu 2014 lalu merupakan partai pemenang dengan perolehan suara terbanyak di Banten.
“Ya pada tahun 2014 PDIP perjuangan dipercaya rakyat menang Pemilu di Banten menjadi ketua DPRD,” kata Hasto saat ditemui di Sekretariat DPD PDIP Banten, Kota Serang, Minggu, 10 September 2023.
Namun, pada Pemilu 2019, kursi ketua DPRD Banten itu berhasil direbut oleh rivalnya yakni Gerindra. Hasto pun mengungkit bahwa hal tersebut merupakan efek dari politik identitas. Hal itu pun menjadi catatan khusus bagi pihaknya.
“Tapi karena politik identitas, kemudian 2019 tergerus, karena itulah kami sudah melalui langkah konsolidasi sejak 5 tahun lalu, dengan membangun kantor ini (DPD PDIP Banten,-red) yang juga bisa digunakan oleh masyarakat untuk sunatan masal, perkawinan sehingga gedung ini terbuka bagi masyarakat Banten,” ucapnya.
Menurutnya, politik identitas hanyalah dimainkan oleh pihak yang tidak memiliki rekam jejak prestasi.
Ia pun menanggapi perihalcCapres Ganjar Pranowo yang muncul pada siaran azan pada salah satu stasiun Tv swasta. Hasto membantah, hal tersebut bukan politik identitas, melainkan ajakan kepada masyarakat untuk berbuat baik yakni menjalankan salat.
“Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, politik yang miskin prestasi,” ucapnya.
Menurutnya, sosok Ganjar yang religius bukanlah hal yang dibuat-buat. Ganjar dan keluarga, kata Hasto, merupakan cerminan kepala keluarga harmonis yang selalu menampilkan religiuitas.
Hasto pun menyentil pelaksanaan Pilgub DKI 2017 lalu yang menurutnya sangat kental dengan politik identitas.
Diketahui, pada Pilgub DKI 2017 lalu, Anies Baswedan berhasil terpilih bersama dengan Sandiaga Uno.
“Kita tahu di DKI pada saat pilgub itu digunakan politik identitas yang sangat tidak sehat,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor : Aas Arbi