PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID-Pimpinan Proyek PT Wijaya Karya Serang-Panimbang Endang Hidayat mengatakan Jalan Tol Serang-Panimbang terancam tutup apabila di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung tidak ada pengembangan investasi.
Pernyataan itu disampaikan Pimpinan Proyek PT Wijaya Karya Serang-Panimbang Endang Hidayat usai menerima undangan Bupati Pandeglang Irna Narulita di Pendopo Bupati Pandeglang, pada hari Rabu, 20 Desember 2023.
KEK Tanjung Lesung merupakan sebuah kawasan seluas 1.500 hektar yang dikelola oleh salah satu anak perusahaan Jababeka Group, PT Banten West Java TDC. Jadi PT Banten West Java TDC menjadi pengembang kawasan wisata di KEK Tanjung Lesung.
Menurut Pimpinan Proyek PT Wijaya Karya Serang-Panimbang Endang Hidayat, jalan tol Serang-Panimbang dibangun, awalnya untuk pengembangan KEK Tanjung Lesung.
“Awalnya itu KEK Tanjung Lesung dan pembangunan PSN (Proyek Strategis Nasional). Jalan Tol Serang-Panimbang berjalan bersama-sama. Jadi KEK Tanjung Lesung selesai dan bangunan Jalan Tol nya juga selesai maksudnya seperti itu,” katanya di Gedung Pendopo Bupati Pandeglang.
Sehingga nanti, dijelaskan Edang, KEK Tanjung Lesung itu menjadi bangkitan. Artinya masyarakat yang menggunakan jalan tol itu lebih banyak dan itu memang salah satu pendapatan Tol itu diutamakan untuk orang yang melintas ke Tanjung Lesung.
“Dengan demikian kalau KEK Tanjung Lesung ini enggak jalan, ya otomatis pendapatan kami di Tol itu ya enggak ada. Itu memang akan memberatkan bagi kami, perusahaan WIKA SerangPanimbang yang diberi kuasa mengelola Jalan Tol ini,” katanya.
Untuk itu, Endang menegaskan, PT Wika Serang Panimbang minta tolong agar KEK Tanjung Lesung segera didorong untuk investasinya untuk berjalan bersama dengan pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang.
“Bahkan Kami juga sekarang sudah meminta kepada Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, supaya didorong juga untuk pembangunan KEK Tanjung Lesung ini bisa segera berjalan. Sebab hingga saat ini tol sudah mau jadi, dia (KEK Tanjung Lesung) masih nol, belum ada perkembangan sampai saat ini,” katanya.
Investasi di KEK Tanjung lesung masih berjalan stagnan. Belum ada peningkatan atau perkembangan investasi.
“Apa yang sudah dibangun KEK Tanjung Lesung relatif enggak ada kan, yang ada bangunan pemerintah. Sementara mereka belum apa-apa, sementara biaya sudah keluar cukup banyak,” katanya.
Target utama jalan Tol kan itu awalnya untuk Kek Tanjung Lesung. Makanya ujung jalan tol itu kan di Panimbang, jadi untuk mereka utama sebenarnya.
“Nah ini yang kami permasalahkan karena investasi tol ini adalah investasi sangat besar, sementara pendapatan jalan tol di sini kan relatif sangat kecil. Jadi kalau dibilang terus terang saja pendapatan kami dari tol untuk bayar bunga pinjaman saja enggak nyampai seperempatnya, jadi pendapatan dari tol dengan bunga harus dibayar kami mendapatkan seperempatnya saja,” katanya.
Pendapatan saat ini baru seperempat dari bunga bank yang harus dibayarkan ini sangat memberatkan terhadap keberlanjutan perusahaan PT Wika Serang Panimbang.
“Kalau tidak ada kegiatan di KEK Tanjung Lesung maka kami bisa tutup. Enggak mampu lagi bayar bunga pinjaman pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang,” katanya.
Oleh karena itu, perlunya kerja sama semua stake holder terkait mendorong pengembangan investasi di Kabupaten Pandeglang. Terutama terhadap PT Banten West Java TDC menjadi pengembang kawasan wisata di KEK Tanjung Lesung.
“Ya mungkin harus sama-sama mendorong karena akses jalan tol itu semua orang bisa lewat. Artinya pengembangan-pengembangan wilayah sangat penting, KEK Tanjung Lesung, mungkin kawasan industri segala macam, kalau ini enggak jalan ya kita (bisa tutup karena tidak bisa membayar bunga bank pinjaman bangun jalan tol,” katanya. (*)
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Agung S Pambudi