SERANG, RADARBANTEN.CO.ID- Para petani yang ada di Kabupaten Serang terpaksa beralih ke pupuk nonsubsidi apabila jatah pupuk subsidi di Kabupaten Serang tidak ditambah oleh Pemerintah Pusat.
Pasalnya, kuota pupuk subsidi yang disediakan oleh Pemerintah Pusat masih sangat kurang meskipun hanya untuk satu kali masa tanam.
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Serang Anani Syarif mengatakan, berkurangnya kuota pupuk subsidi untuk para petani sangat memberatkan para petani.
“Saya juga sama, petani butuh pupuk, tapi kenyataannya di sistem kebutuhan yang kita harapkan misalkan 1 kuintal cuman dapat kuotanya hanya 50 kilo. Ini sangat memberatkan para petani,” katanya, Jumat 26 Januari 2024.
Ia mengatakan, di masa-masa tanam seperti saat ini para petani sangat membutuhkan pupuk agar tanaman mereka dapat berkembang dengan baik.
Ia pun berharap nantinya para petani dapat mendapatkan bantuan kembali dari pemerintah karena jumlah bantuan yang diberikan sangat kurang apabila hingga musim panen.
“Masih banyak kekurangannya, harapan kita agar nantinya ada tambahan dari pemerintah untuk pupuk subsidi ini,” tegasnya.
Menurutnya, apabila beralih ke pupuk non subsidi, akan sangat memberatkan para petani karena selisih harganya sangat jauh sekali. “Pupuk nonsubsidi jauh, urea per kilonya Rp8.000, kalau subsidi hanya Rp2.250. Tinggal dikali kebutuhannya. Ya sangat berat,” jelasnya.
Namun demikian apabila nantinya tidak ada tambahan bantuan, para petani terpaksa harus beralih ke pupuk nonsubsidi. Namun sebagian petani yang memiliki ternak biasanya beralih menggunakan pupuk organik. “Daripada gagal panen karena gak dipupuk terpaksa lah beralih ke non subsidi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Aas Arbi