SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Jelang hari raya Idul Adha, lapak penjual hewan kurban mulai bermunculan. Seperti halnya di sepanjang jalan raya Ciruas-Pontang, Kabupaten Serang.
Pantauan di lokasi, ada sekitar tiga lapak yang mulai muncul, bahkan satu di antaranya sudah mulai beroperasi dan menampilkan puluhan ekor hewan kurban sapi. Sementara, dua lapak lainnya masih belum beroperasi karena masih dalam tahap akan membuka lapak.
Salah seorang penjaga lapak ci Kecamatan Pontang, Wandi mengatakan, pada tahun ini, untuk harga hewan kurban yang dijual di wilayahnya berkisar di angka Rp16 juta sampai dengan Rp23 juta.
“Untuk di kita khusus sapi ya, kisaran harga untuk tahun ini di angka Rp16 juta hingga Rp23 juta, tergantung ukuran,” katanya, Senin 6 Mei 2024.
Ia mengaku, sudah sekitar kurang lebih satu minggu membuka lapaknya. Ia pun berharap, pada momen Idul Adha kali ini, omzetnya bisa meningkat. “Semoga untuk tahun ini penjualan bisa lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Kepala Bidang Peternakan pada DKPP Kabupaten Serang, Tutur Kristanto mengatakan, untuk jumlah lapak-lapak yang beroperasi saat ini belum terlalu banyak. Sehingga pihaknya belum akan melakukan pemeriksaan.
“Masih jarang, yang ngisi paling agen-agen besar saja. Itu pun banyak yang masih nyari-nyari sapinya ya. Bahkan masih banyak yang melakukan penggemukan,” katanya.
Ia pun mengingatkan kepada masyarakat yang akan membeli hewan kurban untuk memperhatikan kondisi kesehatan hewan kurban yang akan dibeli. Sehingga hewan kurban yang dibeli bebas dari penyakit-penyakit yang berbahaya.
“Yang harus diwaspadai adalah penyakit menular strategis, seperti PMK dan Antraks. Usahakan membeli dari pedagang yang sudah terjamin, untuk ternaknya yang ada keterangan sehatnya. Pastikan memilih hewan yang ciri-ciri fisiknya lincah, nafsu makannya masih baik dan tidak ada kepincangan,” tegasnya.
Ia mengaku, Kabupaten Serang memiliki potensi penyebaran penyakit menular strategis lantaran merupakan wilayah utama jalur transportasi keluar masuknya hewan ternak dari sumatera. Untuk itu, para peternak dihimbau hati-hati saat mendatangkan hewan kurban dari luar daerah.
“Pedagang agar tetap berkoordinasi dengan dinas terkait. Karena bukan hanya hewan yang masuk, tapi juga jalur perlintasan dari Sumatra, kita resiko tinggi, tertular penyakit apabila ada,” tegasnya.
Ada sejumlah penyakit yang harus diwaspadai, baik oleh para peternak, pelapak ataupun pembeli hewan kurban. Penyakit tersebut seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Antraks.
“Perkiraan nanti di akhir bulan ini, karena lapak juga belum banyak, sekarang para pedagang kan rata-rata sedang penggemukan,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi adanya hewan kurban sakit yang dijual, pihaknya akan membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan hewan yang dijual di lapak-lapak dimana nantinya tim sendiri akan berada di masing-masing kecamatan di Kabupaten Serang.
“Kita juga lagi gendar-gencarnya vaksinasi, pengendalian pemantauan ternak masyarakat supaya kondisi daya tahan tubuhnya meningkat. Harapannya, ternak dari luar wilayah kabupaten Serang yang membawa penyakit bisa teredam,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Agung S Pambudi