SERANG,RADARBANTEN.CO.ID- Pemerintah Kecamatan Ciruas mengaku kesulitan menangani puluhan ton sampah liar yang ada di wilayahnya. Hal itu dikarenakan tidak adanya lokasi yang bisa dituju untuk membuang sampah liar akibat belum ada tindak lanjut kerjasama pengelolaan sampah antara Pemkab Serang dengan Pemkot Cilegon.
Camat Ciruas Eri Suhaeri mengaku sejak kerja sama pengelolaan sampah dengan Pemkot Cilegon terhenti, pihaknya kesulitan membuang sampah liar yang ada di Kecamatan Ciruas.
“Jadi kalau dulu saat masih kerja sama dengan Cilegon kita narik retribusi ke masyarakat, lalu disetorkan ke DLH. Lalu untuk tipping fee-nya dibayar oleh DLH, jadi tinggal buang saja. Sementara sekarang kita sudah tidak ngambil lagi retribusi karena bingung mau buang ke mana,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 24 April 2024.
Ia mengaku, saat ini untuk tujuh kecamatan di wilayah Serang Timur dan Serang Utara sudah memiliki lokasi untuk pembuangan sampah sementara yang dikelola oleh pihak ketiga. Namun untuk membuang ke sana harus ada biaya yang dikeluarkan yakni sebesar Rp300 ribu rupiah per ritnya.
“Nah kita bingung cari anggarannya, karena di kita hanya ada armada, lalu bensin dan tenaga saja. Sementara untuk tipping fee-nya tidak ada. Sampah liar kurang lebih ada 20 rit, nah kami harus menyediakan sekitar Rp6 jutaan,” jelasnya.
Ia mengaku saat ini hanya Pasar Ciruas dan beberapa desa yang sanggup untuk membayar tipping fee sehingga sampahnya bisa diangkut. Sementara untuk sampah liar, pihaknya tidak dapat mengangkut sekaligus karena terkendala anggaran.
“Kita cari uangnya yang pusing, karena volume sampah liar dengan yang bayar retribusi tak seimbang. Yang siap Pasar Ciruas sama paling berdasarkan permintaan dari masyarakat. Karena kita hanya menyiapkan kendaraan untuk mengangkut nya saja, untuk biaya buang ke sana nya ditanggung oleh masyarakat yang mau membuang sampah,” tegasnya.
Ia mengaku biasa melakukan subsidi silang jika ada anggaran lebih atau volume sampah yang akan dibuang belum maksimal maka sampah liar juga akan diangkut.
Ia berharap agar kerja sama pengelolaan sampah dengan daerah lain bisa kembali dilakukan. Atau opsi lainnya Pemkab Serang dapat segera memiliki tempat pembuangan sampah sendiri. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor : Aas Arbi