SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Bakal Calon Gubernur Banten, Andra Soni dalam beberapa bulan terakhir ini secara masif menyapa warga di berbagai pelosok wilayah Banten. Politikus Gerindra ini ‘belanja’ berbagai permasalahan yang ada di Banten.
Salah satunya perihal angka putus sekolah. Selama turun ke lapangan, Andra mendapati angka putus sekolah di Tanah Jawara ini cukuplah tinggi. Hal ini tentunya berdampak pada kualitas pendidikan dan kesejahteraan sosial warga Banten.
Berdasarkan data yang diperoleh Kemendikbud melalui website data.kemendikbud.go.id, jumlah siswa putus sekolah di Provinsi Banten Tahun 2023/2024 pada jenjang Sekolah Dasar (SD) mencapai 1.779 siswa.
Angka putus sekolah itu paling banyak ditemukan diwilayah Kabupaten Tangerang yang mencapai 547 siswa, lalu Kabupaten Lebak sebanyak 330 siswa dan Kabupaten Pandeglang 314 siswa.
“Saya telah melakukan banyak kegiatan dan dalam belanja masalah ini yang saya bisa lihat bahwa ternyata masyarakat Banten ini yang putus sekolahnya tinggi, kemudian pengangguran. Itu bukan hanya disurvei memang fakta saya temukan seperti itu,” kata Andra Soni, Rabu 7 Agustus 2024.
Andra mengatakan, tingkat pengangguran di Banten cukup mengkhawatirkan, bahkan dalam hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi juara dengan angka pengangguran tertinggi secara nasional.
Data BPS menunjukkan jumlah pengangguran di Provinsi Banten mencapai 424,69 ribu orang per Februari 2024. Jumlah tersebut sebenarnya turun 61.666 orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan jumlah pengangguran mencapai 424,69 ribu orang maka tingkat pengangguran mencapai 7.02%. Jumlah tersebut jauh di atas angka nasional yakni 4,82% per akhir Februari 2024.
“Ini bukan sekedar survei, tapi faktanya begitu. Dan yang terbesar itu di Kabupaten Serang, kemudian Lebak, Pandeglang termasuk juga di perkotaan sehingga kita harus bisa memformulasikan (solusi terhadap masalah pengangguran,-red) secara bersama-sama karena agregat sebuah keberhasilan Provinsi Banten itu juga harus didukung oleh kabupaten kota,” ungkapnya.
Belum lagi perihal Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurut Andra, secara rata-rata IPM di Banten sudah berada diangka rata-rata nasional, namun saat di zoom per kabupaten dan kota, ternyata terdapat ketimpangan antara wilayah utara dan selatan.
“Saat kita zoom sampai ke kabupaten kota ternyata pemerataannya belum terjadi, maka Banten maju adil dan merata merupakan suatu tujuan mulia yang harus kita perjuangkan bersama-sama,” tuturnya.
Untuk itu kata Andra, dirinya akan maju sebagai bakal calon Gubernur Banten dan akan berfokus dalam berbagai masalah yang dirinya temui tadi. Tentu, kerja politik akan dilakukannya bebarengan dengan partai pendukungnya.
“Partai politik harus terlibat juga dalam penyusunan transmisi, yang mana kita ingin memperhatikan terkait dengan pendidikan yang berkeadilan, pelayanan kesehatan, daya beli dan produksi masyarakat juga harus kita tingkatkan,” pungkasnya.
Reporter: Yusuf Permana
Editor: Aditya