PANDEGLABNG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menggelar uji coba prosedur Tetap (Protap) Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Kamis 8 Agustus 2024.
Uji coba ini mensimulasikan skenario gempa bumi yang berpotensi memicu terjadinya tsunami, dengan tujuan untuk menguji keefektifan prosedur dan kesiapan seluruh pihak terkait dalam merespons situasi darurat.
Dalam simulasi ini, BPBD Banten bekerja sama dengan sejumlah instansi, termasuk TNI, Polri, Basarnas, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, serta komunitas masyarakat dan pelaku usaha di kawasan Tanjung Lesung. Kegiatan ini juga didukung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memberikan informasi terkait skenario gempa dan tsunami.
Simulasi dimulai dengan skenario terjadinya gempa bumi berkekuatan besar yang dirasakan di wilayah Tanjung Lesung dan sekitarnya. Setelah menerima informasi dari BMKG tentang potensi tsunami, BPBD Banten segera mengaktifkan sistem peringatan dini dan menginstruksikan evakuasi terhadap masyarakat dan wisatawan di kawasan tersebut.
Petugas BPBD bersama tim gabungan lainnya langsung bergerak melakukan evakuasi dan memberikan arahan kepada masyarakat untuk menuju titik-titik aman yang telah ditentukan. Jalur-jalur evakuasi diuji untuk memastikan tidak ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran evakuasi.
Simulasi ini juga menguji komunikasi antarinstansi dan pengelolaan pusat komando darurat. Koordinasi antara BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan tim medis menjadi fokus utama dalam simulasi ini, memastikan respons cepat dan efektif dalam penanganan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana menyatakan bahwa uji coba ini sangat penting untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi ancaman bencana. “Kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalkan dampak bencana. Melalui uji coba ini, kita dapat mengidentifikasi kelemahan dan melakukan perbaikan pada prosedur tetap yang ada,” ujarnya.
Nana menuturkan, pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap bencana yang mengancam KEK Tanjung Lesung, salah satunya gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami. Hal itu diperkuat berdasarkan histori, bahwa pada tahun 2018 lalu telah terjadi bencana tsunami yang menerjang wilayah tersebut.
“Kita tidak mengharapkan bencana terulang kembali, tapi kesiapsagaan tentu harus tetap kita lakukan. Sebab, di Tanjung Lesung ini dekat dengan episentrum gempa bumi,”tuturnya.
Uji coba protap kesiapsiagaan menghadapi bencana ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam memperkuat kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait di (KEK) Tanjung Lesung, sehingga dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam di masa mendatang.
“Kita harap dengan simulasi tadi para peserta dapat terus menginggatnya, sehingga bisa menjadi suatu kebiasaan dan menularkannya kepada para pengunjung tentang bagaimana prosedur evakuasi jika terjadi bencana. Maka dengan begitu, dampak bencana dapat kita minimalisir,” pungkasnya.
Reporter: Yusuf Permana
Editor: Aditya









