PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Akses jalan Nasional ruas Pandeglang-Labuan tepatnya di Kampung Sindanghayu, Desa Pasireurih, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang yang sebelumnya ditutup kembali dibuka untuk semua jenis kendaraan. Dibukanya akses jalan Pandeglang-Labuan lebih cepat dari waktu yang diumumkan sebelumnya terhitung dari tanggal 6-9 Agustus 2024.
Namun pada hari Rabu, tanggal 7 Agustus 2024 pengerjaan pemasangan gorong-gorong jembatan Cisata selesai dilakukan oleh kontraktor pelaksana dari Kementerian PUPR. Waktu dibukanya akses jalan nasional lebih cepat dua hari dari batas waktu sudah ditetapkan.
Kapolsek Saketi Iptu Agus Salim mengatakan, jembatan Cisata kembali bisa dilalui.
“Yang kemarin sempat terputus karena jembatannya amblas setelah hujan deras kini sudah kembali bisa dilalui,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, di Universitas UNMA Banten di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Kamis, 8 Agustus 2024.
Akses jalan mulai dibuka kembali dan bisa dilalui kendaraan itu kemarin, pada hari Rabu, 7 September 2024 sekira pukul 16.00 WIB.
“Akses jalan sudah bisa dilalui dengan sistem bergantian. Artinya buka tutup jalur karena baru bisa dilalui satu jalur,” katanya.
Semua jenis kendaraan alhamdulillah sudah bisa lewat. Termasuk truk Fuso.
“Hanya saja memang harus bergantian karena buka tutup jalur,” katanya.
Pada saat ini di lokasi, masih dilaksanakan pengerjaan perbaikan jembatan.
“Karena memang untuk pengerjaan belum selesai,” katanya.
Sebelumnya, Kasatlantas Polres Pandeglang, AKP Fery Oktaviari Pratama melalui Kanit Turjawali, IPDA Indra Permana mengatakan, pengalihan arus lalu lintas dimulai dari pertigaan Mengger.
“Kendaraan roda diarahkan ke Mandalawangi. Dan dari Labuan, Carita bisa melintas ke Bangangah (Ruas Jalan Mengger-Caringin),” katanya.
Penutupan akses jalan ini dari tanggal 6 Agustus sampai 9 Agustus 2004. Tapi di lihat juga dengan situasi di lapangan.
“Kalau memang sudah bisa dilewati. Walaupun buka tutup kita berlakukan,” katanya.
Sementara untuk kendaraan Truk Fuso yang sudah terlanjur masuk memilih menunggu sampai akses jalan bisa dilalui.
“Tadi kata supir-supir, karena mereka tidak bisa manuver balik arah maka menunggu sampai jalan kembali dibuka,” katanya. (*)
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Agung S Pambudi