LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 321 koperasi dari 886 koperasi di Lebak tidak aktif.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Lebak Imam Suangsa mengatakan, pihaknya terus menginventarisir keberadaan koperasi di Lebak yang tidak aktif.
“Evaluasi dan monitoring perlu dilakukan terhadap koperasi – koperasi yang ada. Program pembinaan oleh Dinas Koperasi UKM melalui pengawasan, penyuluhan dan diklat/ bintek,” kata Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Lebak Imam Suangsa, Rabu 11 September 2024.
Menurutnya, bila koperasi dapat dikelola dengan modern dan propesional, koperasi dapat bersaing dengan badan usaha lain.
Dengan demikian usaha koperasi bisa berkembang dengan baik dan mensejahterakan anggota koperasi.
“Saat ini di tahun 2024 ada 565 koperasi yang aktif dari 886 koperasi artinya ada 321 koperasi tidak aktif,” kata mantan Sekretarus Dindik Lebak ini.
Dijelaskannya, selain bakal mengevaluasi ratusan koperasi tersebut, langkah kedepan yang bakal dilakukan oleh Dinkop dan UKM Lebak adalah mengupayakan bagaiamana memberikan akses kemudahan bagi para pelaku koperasi. Tujuannya, untuk mendorong pelaku koperasi dan UKM agar mandiri dalam mengembangkan usahanya.
“Misalnya persoalan permodalan, pelatihan – pelatihan dari jenis koperasi yang memang diminati dan perkembangannya cukup bagus, dan penataan manajemennya seperti yang dilakukan sekarang ini. Tapi ketika sudah dibantu, jangan sampai melempem harus produktif,” ujarnya.
Dia mengatakan, Pemkab Lebak memiliki perhatian besar terhadap koperasi dan UKM. Maju mundurnya koperasi diyakini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Apalagi, koperasi dikenal sebagai sokoguru perekonomian nasional yang dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat di daerah.
“Koperasi yang aktif, kita bina terus dengan melibatkan dalam berbagai diklat kewirausahaan dan diupayakan bisa mengembangkan usaha lain yang lebih produktif untuk kesejahteraan anggota,” katanya.
Kepala Dinkop dan UKM Lebak Yuda Wati menambahkan, pertumbuhan koperasi di Lebak sebenarnya begitu pesat. Hal ini dibuktikan dari tahun ke tahun terus bertambah, sebelum pandemi.
“Pemda Lebak sangat komitmen terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, di antaranya pembinaan lembaga koperasi,” ujarnya.
Dia mengatakan, bila koperasi dapat dikelola dengan modern dan propesional, koperasi dapat bersaing dengan badan usaha lain. Dengan demikian usaha koperasi bisa berkembang dengan baik.
“Bila perkoperasian dapat berjalan dengan baik maka akan berimbas pada tingkat kesejahteraan anggota. Maka secara langsung dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan,” katanya.
Editor: Bayu Mulyana