SERANG,RADARBANTEN.CO.ID- Capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Kabupaten Serang sudah mencapai 95 persen. Capaian tersebut dinilai sangat tinggi mengingat itu merupakan capaian di tahun 2023.
Sekretaris Bappedalitbang Kabupaten Serang, Freddy Lamhot Sinurat mengatakan, meskipun masa jabatan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah terpotong satu tahun akibat adanya pelaksanaan Pilkada Serentak, namun untuk capaian RPJMD 2021-2026 sudah di angka 95 persen.
“Jadi indikator-indikator di RPJMD hampir tercapai semua. Bahkan di tahun 2023 ini sudah mencapai 95 persen, hanya ada beberapa aja yang belum tercapai. Jadi meskipun terpotong satu tahun, capaiannya sangat tinggi,” katanya, Selasa 8 Oktober 2024
Ia mengatakan, ada beberapa indikator yang capaiannya lebih dari 100 persen. Salah satunya ialah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Serang yang mengalami lonjakan signifikan.
“Lonjakan IPM di 2023 sangat tinggi, yakni 72,63, ini sudah masuk kategori menengah ke tinggi. Target kita itu sampai 2024 hanya 68,” terangnya.
Selain itu, program lainnya yang realisasinya sudah lebih dari 100 persen ialah program pembangunan infrastruktur jalan. “Yang paling nyata dilihat oleh masyarakat, ialah penanganan infrastruktur jalan betonisasi jalan. Pada saat awal menjabat betonisasi jalan itu kurang lebih baru 20 persen. Tapi saat ini, capaiannya sudah lebih 100 persen, yakni 610 kilometer sudah selesai. Bahkan ada penambahan peningkatan jalan desa 400 kilometer jalan kabupaten. Jadi melebihi target,” terangnya.
Selain itu, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga capaiannya sudah melebihi target yang sudah dicanangkan. Pada awal Tatu menjabat, ada lebih dari 13.600 RTLH di Kabupaten Serang.
“Di tahun 2023 itu semua sudah tuntas dibangun sesuai dengan data yang dikeluarkan tahun 2015. Bahkan di 2024 ini sudah dilakukan pendataan lagi RTLH yakni ada sebanyak 8 ribuan. Tapi ini diluar yang sudah ditargetkan pada 2015 lalu. Ini capaiannya luar biasa,” katanya.
Ia mengaku, ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa, di mana Bupati berhasil merangkul banyak pihak untuk penanganan RTLH di Kabupaten Serang. “Baznas terlibat, Korpri terlibat, dana CSR juga ikut berkontribusi untuk penanganan RTLH. Ini salah satu indikator penanganan kemiskinan di Kabupaten Serang,” jelasnya.
Di bidang pendidikan, banyak yang telah dilakukan Tatu, selain membangun sebanyak 1.104 ruang kelas SD dan 409 rung kelas SMP, banyak juga program beasiswa yang diberikan mulai dari siswa SD, SMP, hingga perguruan tinggi dan pascasarjana.
“SD ada 450 siswa selama kepemimpinan, SMP 1300 ini beasiswa pendidikan. Selain itu, ada program beasiswa perguruan tinggi, ini menyekolahkan siswa-siswi tidak mampu, baik di kedokteran Untirta, D3 vokasi UI, S1 pertanian Untirta, beasiswa guru PAUD, D1 teknik Untirta, lalu beasiswa pascasarjana,” jelasnya.
Selain itu, realisasi dari program-program lainnya juga sangat tinggi, seperti di bidang kesehatan, dimana indeks kesehatan meningkat hingga 84,03, pemenuhan air bersih dan sanitasi, hingga pemberdayaan UMKM.
Namun demikian, ia mengaku untuk capaian yang masih relatif rendah ialah persoalan penanganan pengangguran. Meskipun target capaian tahunannya sudah terpenuhi, namun angka pengangguran Kabupaten Serang masih tertinggi di Banten.
“Progressnya sebenarnya pengangguran turun, tapi memang masih tertinggi di Banten. Di 2020 itu 12,22 penganggurannya, di 2023 itu 9,94 persen. Terget kita sudah tercapai, karena di 2023 target kita 10 persen, tetapi ibu Bupati ingin agar penurunannya maksimal,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Aditya