LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Warga di pesisir pantai Lebak Selatan harus mewaspadai gelombang tinggi yang terjadi pada malam hari.
Diketahui gelombang tinggi di pesisir pantai Selatan tepatnya terjadi melanda pesisir pantai di Kecamatan Bayah, Malingping, Wanasalam, dan sekitarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, memberikan imbauan untuk mewaspadi gelombang tinggi yang terjadi sekira pukul 17.00 WIB hingga malam hari.
“Saya imbau kepada masyarakat tetap waspada, karena gelombang tersebut merupakan dampak dari Supermoon atau adanya bulan purnama, diprediksi sampai tanggal 20 Oktober 2024. Khususnya untuk di pesisir pantai waspada dengan kondisi sekitar,” terang Febby kepada RADARBANTEN.CO.ID, Jumat, 18 Oktober 2024.
Ia melanjutkan, terkait dengan kerusakan yang terjadi tidak berdampak pada rumah warga melainkan hanya warung dan perahu milik warga.
Menurutnya berdasarkan data sementara, tidak kerusakan fasilitas umum dampak gelombang tinggi.
“Kami terus melakukan monitoring dan meningkatkan koordinasi baik dengan relawan BPBD, pemerintah kecamatan maupun desa. Harapannya, agar bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa,” tandasnya.
Warga Wanasalam, Badrulzaman, menyatakan bahwa saat ini gelombang masih terjadi. Namun, ketinggian tidak separah yang terjadi pada 16 Oktober 2024.
Menurutnya, kondisi gelombang tidak sampai menghempaskan perahu dan warung.
“Alhamdulillah, kondisinya tidak terlalu parah, namun kami tetap waspada pada malam hari karena cuaca mendung diseertai angin kencang juga. Tetapi sejauh ini, khususnya masyarakat di Selatan masih dalam kondisi aman dan kondusif,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Agus Basri, Ketua Paguyuban Nelayan Kabupaten Lebak. Ia menyatakan bahwa kondisi gelombang tinggi membuat nelayan di Pantai Pulo Manuk Bayah libur melaut.
“Sementara ini, para nelayan dalam kondisi gelombang tinggi tidak bisa melaut. Untuk sementara masih menunggu gelombang reda,” kata Agus.
Editor: Agus Priwandono