LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak mencatat 111,710 orang tahun 2024 warga Lebak masuk kategori miskin. Bahkan, kondisi tersebut tidak mengalami perubahan dan menjadi faktor warga Lebak masih jauh dari kata sejahtera.
Dari data BPS Banten, Lebak menempati posisi kedua tingkat kemiskinan tertinggi tahun 2024. Berikut daftarnya, pertama Kabupaten Pandeglang 9,18 persen, Kabupaten Lebak 8,44 persen, Kabupatan Tangerang 6,55 persen, Kabupaten Serang 4,51 persen, Kota Tangerang 5,43 persen, Kota Cilegon 3,75 persen, Kota Serang 3,65 persen dan Kota Tangerang Selatan 2,36 persen. Secara keseluruhan Provinsi Banten mencatat angka kemiskinan 5,84 persen pada tahun 2024.
Menurut Statistisi Ahli Muda dan Ketua Tim Kegiatan Statistik Sosial BPS Lebak Ai Budiman menyampaikan, kendati tidak banyak perubahan, namun angka kemiskinan di Kabupaten Lebak mengalami penurunan. Menurutnya hal tersebut suatu yang positif walau tidak terlalu signifikan.
“Kondisi angka kemiskinan tahun 2024 di Lebak memang ada penurunan dari tahun 2023. Di mana tahun 2023 angka kemiskinan kita atau angka kemiskinan di Lebak itu sebesar 8,68 persen. Dan tahun 2024 menurun 0,24 persen menjadi 8,44 persen,” kata Ai kepada RADARBANTEN.CO.ID, Kamis 31 Oktober 2024.
Diketahui secara jumlah, total warga miskin berdasarkan data BPS Lebak sebanyak 111,710 orang tahun 2024. Sementara tahun 2023 sebanyak 114,540 orang. Berdasarkan data tersebut, masih ada ribuan warga Lebak dalam ambang kemiskinan yang disebut-sebut masih mengakar.
“Itu secara persentase secara absolut jumlah penduduk miskinnya di tahun 2023 jumlahnya 114,5 ribu jiwa. Sementara di tahun 2024 jumlahnya ada 111,7 ribu jiwa. Itu gambaran terkait dengan perubahan angka kemiskinan di Kabupaten Lebak,” terangnya.
Ai menjelaskan, terkait dengan kondisi angka kemiskinan di Lebak yang tidak jauh dari tahun 2023, karena kurangnya program dalam menurunkan angka kemiskinan di Lebak. Sehingga hal tersebut, menjadi faktor penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Lebak.
“Ya memang yang namanya angka kemiskinan ya sulit untuk menurunkan secara drastis. Drastis itu memang harus intervensi programnya harus benar-benar serius dan itu tentunya membutuhkan anggaran yang besar. Sementara kemampuan APB di Lebak kan tahu seperti apa, kecil sehingga dengan program-program yang sudah ada inilah hasilnya,” tuturnya.
Reporter: Nurandi
Editor: Agung S Pambudi