PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menggelar lomba kreasi Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Desa Waringin Jaya, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.
FKUI juga memberikan edukasi mengenai stunting dan pencegahannya kepada 35 orang ibu dan 25 kader Posyandu di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.
Lomba kreasi MPASI bagian dari kegiatan Program Studi Magister Ilmu Gizi FKUI dalam rangka menurunkan angka stunting di Kecamatan Cigeulis.
Nama kegiatannya yaitu Cigeulis Atasi Stunting Bagian Kedua Bersama Ibu (Canting Bambu), merupakan keberlanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat sebelumnya yang dilakukan oleh FKUI di Kecamatan Cigeulis dengan pendanaan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI).
Ketua Pengabdi Canting Bambu, Dr. dr. Dian Novita Chandra, mengatakan bahwa stunting masih menjadi masalah gizi di Indonesia.
“Yang membutuhkan perhatian lebih dari berbagai kalangan,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Jumat, 1 November 2024.
Dian menjelaskan, kalau menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka stunting di Indonesia sebesar 21,5 persen.
Berbagai upaya secara terus-menerus dilakukan oleh stakeholder terkait untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Termasuk Program Studi Magister Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia turut serta berkontribusi (membantu menurunkan angka stunting). Salah satunya dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat,” katanya.
Pengabdian masyarakat Program Studi Magister Ilmu Gizi FKUI dilakukan pada pada tanggal 24-25 Oktober 2024 di Desa Waringin Jaya, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.
“Kami secara langsung memberikan edukasi mengenai stunting dan pencegahannya. Serta pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang baik dan tepat,” katanya.
Edukasi disampaikan kepada 35 orang ibu mempunyai anak balita dan 25 orang kader Posyandu.
“Selanjutnya mereka berpartisipasi mengikuti lomba masak dan menyajikan MPASI. Yang memang secara sengaja digelar agar anak dapat terpenuhi gizinya secara maksimal dan terhindar dari stunting,” katanya.
Editor: Agus Priwandono