SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Lingkungan Ciwaru, Kelurahan Banjar Agung memamerkan tanaman hidroponik, atau teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan air atau larutan nutrisi sebagai media tanam.
“Hidroponik itu salah satu inovasi di lingkungan kita. Masyarakat bisa memanfaatkan lingkungan yang ada menjadi berdaya nilai, dan menghasilkan tentunya untuk diri sendiri,” kata Lurah Banjar Agung, Aan Jajuli.
Aan mengatakan, selain hidroponik, masyarakat lingkungan Ciwaru juga memanfaatkan mesin pencacah sampah yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang.
“Kita penanganan sampah Alhamdulillah di lingkungan Ciwaru ini sejak diberikan alat dari LH air pencacah sampah sama kompresor. Kita sudah mengolahnya itu menjadi inovasi dari lingkungan ini,” kata Aan.
Dia berharap, lingkungan-lingkungan yang lain atau yang berada di Kelurahan Banjar Agung bisa meniru lingkungan Ciwaru, untuk melakukan inovasi dengan menciptakan lingkungan yang bersih.
“Mudah-mudahan harapan saya juga ke depan lingkungan-lingkungan yang lain termotivasi dengan lingkungan ini,” ujar Aan.
Sementara itu, tim juri penilaian LRLA, Widodo mengatakan, lingkungan Cidadap, Kelurahan Banjarsari sudah terlihat bersih dan rapih. Namun, perlu adanya penataan yang harus disesuaikan dengan kategori setiap lomba.
“Sudah bersih dan rapih. Hanya barangkali perlu disesuaikan dengan kategori-kategori setiap lomba,” kata Widodo.
Kemudian lingkungan Ciwaru, Kelurahan Banjar Agung, dinilai sudah menjadi lingkungan yang bersih dan sehat. Hanya saja, belum ada aksesoris di jalan lingkungannya.
“Memang untuk kedepannya kita minta ini untuk pembenahan misalnya aksesorisnya yang perlu ditambah. Kemudian juga jalan lingkungan harus di berikan aksesoris-aksesoris agar ini nanti bisa bersaing dengan RT RT lainnya,” ujar Widodo.
Editor: Abdul Rozak