PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) yang berlangsung di Hotel S’rizki Pandeglang, Banten.
Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pandeglang, Sutoto mengatakan bahwa upaya percepatan penurunan stunting merupakan amanat dari pemerintah pusat yang harus segera dilaksanakan.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, yang menginstruksikan intervensi secara pentahelix, melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.
“Kami mengundang TPPS dari seluruh tingkat kecamatan dan desa, termasuk kepala puskesmas, kader kesehatan, pendamping keluarga, serta para ahli di bidang stunting,” ungkap Sutoto, Rabu 13 November 2024.
Sutoto menjelaskan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pandeglang telah menyusun rencana aksi yang bertujuan untuk menekan angka stunting. Menurutnya, TPPS dibentuk untuk memastikan penurunan angka stunting dapat tercapai.
“Saat ini, prevalensi stunting di Pandeglang mencapai 28,6 persen, atau sekitar 2.400 kasus yang tersebar di 8 kecamatan dan 10 desa,” jelasnya.
Ia menambahkan, update data stunting dilakukan secara rutin setiap bulan melalui kegiatan penimbangan dan pengukuran di posyandu. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting.
“Kami menargetkan pada tahun 2025, prevalensi stunting di Pandeglang dapat turun di bawah 20 persen,” kata Sutoto.
Ia menyampaikan pihaknya mengoptimalkan dua jenis intervensi dalam upaya menurunkan angka stunting, yaitu intervensi spesifik dan sensitif.
“Intervensi spesifik dilakukan langsung pada anak yang sudah teridentifikasi mengalami stunting. Upaya ini fokus pada penyembuhan melalui pemberian nutrisi yang sesuai,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Sutoto, intervensi sensitif dilakukan dengan pendekatan pencegahan melalui peran aktif para kader kesehatan.
“Kader memberikan makanan tambahan dan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya pola asuh, gizi, dan kebersihan lingkungan,” tandasnya.
Dengan pendekatan terpadu ini, TPPS Pandeglang berharap dapat menurunkan prevalensi stunting secara signifikan, sejalan dengan target yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Editor: Abdul Rozak