PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dalam membantu program pemerintah menekan angka stunting, Alfindo Group menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sebanyak 4.000 butir telur ayam di Kabupaten Pandeglang.
Kerja sama strategis ini ditandai dengan penyaluran bantuan ribuan telur ayam bagi keluarga risiko stunting (KRS) di tahun 2024. Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang.
HRD Supervisor Alfindo Group, Mulyono menyampaikan bahwa perusahaannya turut berperan aktif mendukung program pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Pandeglang. Salah satu bentuk dukungan tersebut diwujudkan melalui penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa telur ayam.
“Ya, jadi kami mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Salah satu cara kami adalah dengan menyalurkan bantuan CSR berupa telur ayam kepada keluarga risiko stunting (KRS), jumlah yang kami salurkan ada 4.000 butir telur” ungkap Mulyono, pada Selasa 12 November 2024.
Ia menuturkan bantuan tersebut dapat membantu meningkatkan asupan gizi keluarga yang rentan, terutama anak-anak, sehingga dapat menurunkan prevalensi stunting di wilayah Pandeglang.
Alfindo Group berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mendukung program kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kalau dari perusahaan sendiri kita ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai undang-undang yang ada di Indonesia,” sambungnya.
Farm Manager Alfindo Group, Joko Aji Bintoro mengatakan Alfindo Group berkomitmen mendukung upaya percepatan penurunan angka stunting, salah satu langkah konkretnya dengan menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa telur ayam.
“Kami menyerahkan telur konsumsi sebanyak 200 kilogram kepada pemerintah daerah untuk disalurkan kepada masyarakat, dan 50 kilogram lainnya disalurkan ke desa tempat perusahaan kami beroperasi di Pandeglang,” jelas Joko.
Joko menambahkan bahwa penyaluran bantuan ini bukanlah kali pertama dilakukan oleh Alfindo Group. Sebelumnya, perusahaan juga telah aktif berkontribusi melalui program serupa, terutama selama masa pandemi COVID-19, dengan menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat.
“Jadi, ini bukan kegiatan yang baru bagi kami. Sebelumnya, kami sudah pernah melakukan program serupa di bulan dan tahun sebelumnya,” tambahnya.
Joko berharap bantuan yang disalurkan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk membantu asupan protein dan gizi bagi anak.
“Harapannya, bantuan ini bisa bermanfaat dan turut mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting,” harapnya.
Joko Aji Bintoro menjelaskan bahwa program bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa telur ayam ini menyasar delapan titik di Kabupaten Pandeglang yang masih memiliki angka stunting tinggi. Penyaluran bantuan dilakukan bekerja sama dengan dinas terkait untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran, khususnya bagi keluarga risiko stunting (KRS).
“Bantuan CSR ini bentuk tanggung jawab perusahaan dalam mendukung program pemerintah, khususnya di wilayah Banten. Kami berharap bantuan ini bisa diterima dengan baik, serta dapat mempererat hubungan antara perusahaan dengan instansi terkait dan masyarakat setempat,” ujarnya.
Lebih lanjut, dengan adanya program CSR ini, diharapkan terjadi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial, terutama di lingkungan yang menerima bantuan.
“Semoga bantuan yang kami berikan ini bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung terciptanya kondisi sosial yang lebih baik di Pandeglang,” tutupnya.
Asisten Daerah (Asda) Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Nuriah, menyambut baik inisiatif Alfindo Group yang menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa telur ayam untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Pandeglang.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan dari pihak swasta, seperti yang dilakukan oleh Alfindo Group, untuk mempercepat penurunan angka stunting. Saat ini, fokusnya ada di 8 kecamatan dan 10 desa di Pandeglang,” kata Nuriah.
Menurut Nuriah, peran Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya sangat penting dalam mendampingi keluarga yang berisiko stunting.
“Kami berharap dinas terkait maupun instansi swasta lainnya terus mendampingi keluarga yang memiliki risiko stunting agar bantuan ini dapat lebih efektif,” tambahnya.
Editor: Bayu Mulyana