TANGERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni-Dimyati Natakusumah mendapatkan dukungan dari ratusan ibu-ibu pengajian majelis taklim di Kota Tangerang, Kamis 14 November 2024.
Menanggapi dukungan itu, Calon Gubernur Banten nomor urut 2 Andra Soni menyampaikan terima kasih. Ia mengaku akan menjaga amanah masyarakat jika terpilih menjadi Gubernur Banten.
“Terima kasih atas dukungan ini. Semoga langkah kita bersama membawa kebaikan untuk Banten kedepan,” ucap Andra di hadapan ratusan ibu-ibu pengajian di Rumah Makan Kenjang, Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Andra pun menyampaikan janjinya untuk mengentaskan kemiskinan yang masih menjadi masalah utama di Tanah Jawara ini. Menurutnya, kemiskinan muncul akibat masalah berikutnya yaitu pengangguran Banten yang juga masih tinggi.
“Kenapa ada pengangguran, ini ada karena masalah lainnya yaitu masalah SDM. Rata-rata lama sekolah warga Banten masih kelas 3 SMP, kalau rata-rata SMP wajar kalau ngelamar pekerjaan kalah bersaing sama lulusan SMA,” ucapnya.
Untuk itu dirinya menggagas program sekolah gratis SMA/SMK/MA baik negeri maupun swasta. Selain peningkatan SDM, program ini juga akan berdampak pada penekanan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Seperti kita ketahui pendidikan upaya manusia untuk lepas dari kebodohan, lepas dari kemiskinan. Betul SMA/SMK negeri sudah gratis, kita beruntung. Nanti kami akan perluas sampai yang swasta juga bisa digratiskan,” jelasnya.
Ia menegaskan, pemimpin Banten ke depan harus adil terhadap seluruh masyarakat, tidak boleh ada satu pun yang tertinggal. Untuk itu, pembangunan Banten ke depan harus lebih merata. Ia optimistis ini bisa terlaksana dengan catatan tidak korupsi.
“Banten itu harus merata pembangunnnya, tapi semua itu baru bisa tercapai kalau pemerintahannya tidak korupsi,” katanya.
Politisi Gerindra ini dengan lantang menyebut jika tidak akan pernah ada pemerintahan yang berhasil jika masih ada praktik korupsi. Maka dari itu, Ia pun berjanji untuk menjauhi korupsi itu.
“Korupsi bukan hal sederhana, dampak korupsi itu benar-benar sangat sistematis dan merusak,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: AGung S Pambudi