LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID- Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lebak hingga 4 November 2024 baru mencapai 60,07 persen atau Rp 118,398 miliar dari target Rp197,1 miliar.
Meskipun capaian target PAD masih rendah di daerah yang di pimpin Penjabat (Pj) Bupati Gunawan Rusminto ini, Pemkab Lebak optimis di akhir Desember target PAD dapat tercapai.
“Ya, memang perolehan PAD belum sesuai target. Tapi, sesuai arahan dari pimpinan dimaksimalkan terus. Seperti denda piutang dari perusahaan informasi dari kepala Bapenda janji dari beberapa perusahaan minggu kedua Desember akan dibayar. Tapi, arahan pak Sekda dan pak Pj Bupati awal Desember diingatkan. Begitu juga ke camat-camat untuk dimaksimakan,” kata Asisten daerah (Asda) II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Lebak Ajis Suhendi, Selasa 26 November 2024.
Ditanya mengenai penyebab masih rendahnya perolehan PAD kabupaten Lebak, menurutnya, masih rendahnya PAD bukan hanya terjadi di Kabupaten Lebak saja melainkan secara nasional.
“Tapi kalau libat indikator nasional trennya sama. Bahkan, lima bulan kemarin deflasi dianalisa daya beli yang menurun. Ekonomi makro juga pasti terdampak walaupun indikasi implasi kita terjaga tapi secara umum nasional ada problem di daya beli adanya penurunan,” tuturnya.
Ajis juga meminta dinas atau organisasi perangkat daerah (OPD) proaktif mengoptimalkan perolehan PAD, selain itu juga harus inovatif, profesional dan akuntabel.
“Tentunya, pembangunan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan PAD. Tetapi PAD juga tidak akan memberikan kontribusi maksimal jika perolehannya tidak optimal. Sehingga di sini OPD harus fokus mencari cara untuk mengoptimalkan perolehan PAD,” ujarnya
Sejalan dengan itu, Ajis juga meminta OPD berlomba-lomba meningkatkan kepercayaan masyarakat. Sebab kepercayaan masyarakat memainkan peran penting dalam agenda pembangunan.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat yang sudah memiliki kesadaran tinggi, membayarkan pajaknya tepat waktu dan membayar retribusi sesuai ketentuan yang berlaku,” ucapnya.
Kepala Bapenda Lebak Doosy Irawan masih optimis diakhir tahun 2024 target pajak pendapatan daerah tersebut dapat tercapai. Bahkan, surflus seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dia menerangkan untuk merealisasikan target pajak daerah itu Bapenda melakukan beberapa cara. Salah satunya pendekatan juga pemutakhiran terhadap beberapa pajak prioritas.
“Kami terus melakukan pemutakhiran di beberapa jenis pajak yang menjadi prioritas yaitu pajak penerangan jalan yang tahun ini berubah jadi PBJT, mineral bukan logam dan batuan, PBB dan BPHTB beberapa jenis itu yang menjadi titik prioritas dalam pemutakhiran,” katanya.
Reporter: nurabidin
Editor: Agung S Pambudi