PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID–Curah hujan masih tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Pandeglang mencatat ada sekitar 18 kecamatan di Kabupaten Pandeglang dari 35 kecamatan yang terdampak banjir.
BPBD menyebutkan banjir itu diakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi hingga sampai saat ini masih terus berlangsung.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang, Nana Mulyana mengungkapkan bahwa banjir telah merendam 18 kecamatan di wilayah tersebut. Meski sebagian wilayah mulai surut, kondisi belum sepenuhnya kembali normal.
“Ada 18 kecamatan yang terendam banjir. Kita belum bisa pastikan banjir surut total, paling hanya ada penyusutan,” ungkapnya saat dihubungi, Rabu 4 Desember 2024.
Beberapa kecamatan yang terdampak banjir di antaranya adalah Cikeusik, Angsana, Bojong, Cibaliung, Cigeulis, Cisata, Labuan, Munjul, Pagelaran, Pulosari, Saketi, Sindangresmi, Sobang, Sukaresmi, Panimbang, Picung, dan Menes.
Dari wilayah tersebut, Kecamatan Patia dan Angsana disebut sebagai daerah dengan dampak paling parah. Sementara itu, banjir di lima kecamatan, yaitu Menes, Cibaliung, Pulosari, Labuan, dan Cigeulis.
Nana menyebut banjir menyebabkan banyak akses jalan terputus, terutama di desa-desa di Kecamatan Patia. Selain itu, lahan pertanian warga juga terendam.
“Yang paling parah adalah akses jalan menuju desa-desa di Kecamatan Patia yang terputus,” jelasnya.
Menurut data BPBD-PK, sebanyak 4.432 keluarga atau sekitar 15 ribu jiwa terdampak banjir. Namun, angka tersebut masih fluktuatif. Sebagian warga telah mengungsi, sementara lainnya memilih bertahan di rumah.
“Warga yang mengungsi kebanyakan berasal dari Kecamatan Pagelaran,” tambahnya.
BPBD-PK telah mendistribusikan bantuan logistik ke sejumlah kecamatan terdampak. Petugas lapangan juga dikerahkan untuk menangani kondisi di lokasi banjir.
Nana menyebutkan bahwa beberapa petugas bahkan belum sempat kembali ke posko sejak hari sebelumnya.
“Sejumlah personel masih berada di lokasi banjir dan belum bisa bergerak atau pulang sejak kemarin,” tutupnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi