SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Penyelidikan kasus pembakaran kandang ayam milik PT Sinar Ternak Sejahtera (STS) di Kampung Cibetus, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, pada Minggu, 24 November 2024, masih bergulir.
Polresta Serang Kota saat ini akan kembali melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kita layangkan pemanggilan untuk saksi-saksi,” ujar Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Serang Kota, Ipda Andri Setiawan, Rabu, 11 Desember 2024.
Penyelidikan kasus tersebut sempat ditunda. Alasannya, penyidik ada yang ditugaskan untuk mengawal jalannya Pilkada Serentak 2024.
“Kejadiannya kalau tidak salah sebelum Pemilu. Anggota kita juga kemarin ditugaskan untuk pengamanan Pemilu sehingga proses pemeriksaan ditunda dulu,” kata Andri.
Kapolresta Serang Kota, Kombes Sofwan Hermanto, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pukul 08.15 WIB. Saat itu, datang sekelompok ibu-ibu berjumlah sekitar 35 orang, dan 10 anak remaja yang dipimpin oleh salah satu tokoh masyarakat.
“Kemudian mereka langsung masuk lokasi kandang melalui pintu kandang utama dan langsung melakukan aksi perusakan, bahkan pembakaran terhadap aset mili PT STS,” katanya.
Setelah menerima laporan perusakan dan pembakaran peternakan ayam, polisi datang untuk melakukan pengamanan.
“Kami mengamankan lokasi dengan menerjunkan personel sebanyak 139 orang, selain itu kami di-back up dari unsur TNI,” kata Sofwan.
Sofwan mengatakan, saat perusakan dan pembakaran peternakan ayam itu terjadi, petugas dari Damkar yang datang untuk memadamkan api, sempat dihadang oleh massa.
Polisi pun langsung melakukan mediasi agar kendaraan Damkar bisa masuk dan memadamkan api.
Setelah bisa masuk, pihaknya kemudian langsung mengumpulkan berbagai alat bukti, termasuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
“Setelah kami mediasi dan kendaraan (Damkar) bisa masuk, selanjutnya dilakukan olah TKP dan melakukan identifikasi para pelaku dari CCTV yang kami peroleh, termasuk alat bukti yang ada,” ujar mantan Kapolres Pandeglang ini.
Ia mengungkapkan, ada banyak aset yang dirusak oleh massa. Mulai dari kandang ayam yang dibakar serta gedung yang dirusak.
“Tiga kandang ayam tiga lantai dibakar, lalu mess karyawan, kantor staf administrasi kandang, pagar pembatas sekitar kandang, pos sekuriti, dan penyimpanan solar semuanya dirusak,” tutur Sofwan.
Editor: Agus Priwandono