SERANG,RADARBANTEN.CO.ID- Seorang warga bernama Haerudin yang merupakan keluarga dari Saefudin, warga Kampung Kedaleman, Desa Sukamaju, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang yang lahannya dijadikan tempat untuk menyimpan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
Haerudin mengatakan, mulanya ada tetangganya yang bernama Marwan yang meminta izin untuk menyimpan drum di lahannya di Kampung Kedaleman.
“Haji Marwan menitipkan. Karena dengan tetangga gak enak makanya saja izinkan. Terus janjinya hanya kan hanya satu atau dua minggu saja paling lambat,” katanya saat ditemui di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, Selasa 14 Januari 2024.
Namun, setelah enam bulan lamanya, ternyata barang tersebut tidak kunjung diangkut. Pihaknya bahkan sempat mendatangi rumah Marwan untuk meminta kejelasan. Namun tidak mendapatkan kejelasan.
“Saya sudah minta untuk dikosongkan, namun tidak dapet tanggapan. Dia juga ngakunya punya temennya,” ujarnya.
Ia mengaku, jika Marwan tidak pernah menyewa lahannya. Karena janjinya dulu hanya untuk beberapa hari saja. “Gak nyewa cuman naro saja. Saya juga gak enak sama tetangga apalagi janjinya cuman satu sampai dua minggu,” jelasnya.
Ia mengaku, tidak mengetahui secara persis apa barang dan benda yang disimpan di lahannya. Ia hanya melihat kalau ada tumpukan tong besar yang sudah diberi palet.
“Jumlahnya gak tau persis, kita juga gak tau turun barangnya juga ga tau. Tadinya pakai palet tersusun rapih, cuman karena kelamaan kehujanan dan kepanasan itu roboh, terus drumnya diambil pemulung, sementara isinya dibuang di situ,” katanya.
Ia mengaku jika lahan tersebut merupakan lahan kosong yang rencananya akan dijadikan sebagai gudang. “Sudah diurug rencananya mau buat gudang cuman belum ada modal, makanya dikosongkan begitu saja,” ujarnya.
Ia mengklaim, dalam hal ini dirinya juga merupakan korban karena lahannya saat ini tercemar dan lahannya tidak disewa. Ia pun mengaku sudah sempat mengajak yang bersangkutan untuk melihat langsung kondisi pencemaran yang terjadi.
“Sudah saya pernah ajak termasuk ke lokasi yang terdampak itu. Sudah saya ajak dan ngobrol. Tapi sejauh ini, pada saat saya pengurugan tidak ada dateng, tidak ada apa. Tidak ada itikad baik, Saya dalam hal ini korban,” pungkasnya.
Editor : Aas Arbi