LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lebak menggelar istigosah dan khatmil Qur’an di Pondok Pesantren La Tahzan Citeras Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Istighosah dan khatmil Qur’an dipimpin langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Lebak, KH. Asep Saefullah, dan sebagai tanda dimulainya Semarak Harlah ke-102 NU oleh PCNU Kabupaten Lebak.
Ketua Tanfidziyah PCNU Lebak, KH. Asep Saefullah, mengatakan bahwa pemotongan tumpeng tersebut merupakan simbol kick off Semarak Harlah Nahdlatul Ulama yang ke-102.
Seraya menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua Pantia Semarak Harlah ke-102 NU, KH. Asep Saefullah berpesan kepada panitia untuk menyelenggarakan seluruh rangkaian kegiatan rangkaian di mulai dari hari ini Kamis, 16 Rajab 1446 Hijriyah/16 Januari 2025 Masehi.
“Selamat menjalankan tugas, sukseskan Harlah NU ke-102. Insya Allah, Allah menganugerahi kita kekuatan, kesehatan, keselamatan, kemuliaan dan keberkahan,” kata KH Asep Saefullah kepada Radarbanten.co.id, Minggu, 19 Januari 2024.
Pimpinan Pondok Pesantren La Tahzan tersebut berharap, seluruh kegiatan yang sudah direncanakan bisa berjalan dengan baik dan manfaatnya bisa dirasakan oleh umat.
“Kita memohon kepada Allah, mudah-mudahan apa yang sudah direncanakan oleh kita, ini bisa dilaksanakan dengan baik dan tentu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Lebak. Karena PCNU hadir ditengah-tengah masyarakat, dan dirasakan manfaarnya oleh masyarakat,” imbuhnya.
Rangkaian Semarak Harlah ke-102 NU oleh PCNU Kabupaten Lebak, mengangkat tema “Bergerak Bersama Umat Untuk Indonesia Maslahat,”.
Rangkaian acaranya, antara lain, istighotsah, khatmil Qur’an, konsultasi hukum gratis (LPBH-NU), kajian ke-NU-an dan ke-Indonesia-an (LAKPESDAM NU), donor darah, khitanan massal, dan pemeriksaan kesehatan gratis (LKNU dan LKKNU), santunan (LAZISNU), musabaqah Qiroatil Kutub/Risalah Ahlissunnah Wal Jama’ah Karangan Hadharatusy Syaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari (RMI-NU) dan Lomba Mars Syubbanul Wathon (Yalal Wathan) dan shalawat an nahdliyyah (LESBUMI NU).
Editor: Agus Priwandono