LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Ketua Komisi I DPRD Lebak Bangbang mengaku pihaknya siap membahas soal intruksi presiden (Inpres) soal efisiensi anggaran.
Hal itu tertuang dalam instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025.
Dalam salinan yang diterima efisiensi belanja itu ditujukan kepada para menteri kabinet merah putih, panglima TNI, Polri, Jaksa Agung, lembaga pemerintah non kementerian, kesekretariatan lembaga negara, gubernur, bupati/walikota.
Dalam poin ke empat nomor 2 disebutkan bahwa Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50 persen.
“Ya, kalau itu sudah menjadi regulasi kenapa tidak yang jelas DPRD taat terhadap hukum, DPRD misalkan ini engga, DPRD mengikuti perkembangan kalau memang amanat Perpres itu bersifat wajib kami yakin tidak hanya OPD atau dinas lain, kami yakin DPRD juga pasti akan mengikutinya,” kata Bangbang, Kamis 23 Januari 2025.
DPRD Lebak menganggarkan perjalanan dinas pada tahun 2025 sebesar Rp 29 miliar. Jumlah itu lebih besar ketimbang dengan anggaran pembangunan jalan rusak di Bumi Multatuli dan pembangunan sekolah di Lebak.
Anggaran pembangunan atau perbaikan jalan di Kabupaten Lebak pada tahun 2025 sebesar Rp 20 miliar. Anggaran serupa juga untuk pembangunan gedung baru sekolah di Lebak tahun ini sebesar Rp 20 miliar.
“Tidak masalah perjalanan dinas DPRD dipangkas jika memang berdasarkan aturan yang tepat. Karena itu regulasi aturan yang sifatnya yang wajib dilaksanakan untuk mendukung MBG (makan bergizi gratis),” kata ketua DPC Gerindra Lebak ini.
Dia mengaku belum membahas mengenai persoalan pemangkasan anggaran perjalanan dinas dengan para anggota dan pimpinan DPRD.
“Saya juga baru tahu beberapa hari yang lalu. Ini hal biasa kita dari Covid-19, refocusing dan lain – lain sudah biasa. Yang jelas program pemerintah dari pusat sampai daerah itu harus berjalan dan untuk semata kesejahtetaan masyarakat,” katanya.
Bangbang juga mengaku bahwa pemangkasan anggaran perjalanan dinas tidak berdampak apa-apa bagi para anggota DPRD Lebak.
“Kalau dampak saya rasa tidak, tetap bisa jalan dengan anggaran yang tersedia,” ujarnya.
Editor: Bayu Mulyana