TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID – Akibat kebijakan pembatasan penjualan gas elpiji subsidi 3 kilogram yang biasa tersedia di warung-warung, kini masyarakat mulai berburu gas elpiji 3 kilogram ke pangkalan resmi.
Di Nusa Loka, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, salah satu pemilik pangkalan resmi bernama Ratna mengaku menjual 200 gas elpiji yang ludes hanya dalam waktu 2 jam.
Ratna mengatakan, ia menerima suplai elpiji 3 kilo dari distributor pada Sabtu 1 Januari 2025, malam. Kemudian pada hari minggunya banyak warga yang mendatangi pangkalannya untuk membeli gas elpiji, karena gas mulai langka.
“Saya dikirim 200 gas elpiji 3 kilo pada sabtu malam. Hari minggu itu kan saya biasanya toko tutup, tapi di gedor-gedor oleh warga dan dalam waktu 2 jam sudah habis,” ungkap Ratna, Senin 3 Februari 2025.
Menurut Ratna, setiap hari selasa, kamis dan sabtu, ia rutin meberima suplai gas elpiji 3 kilo sampai 600 tabung gas. Bahkan ia sempat menerima hanya 160 tabung gas dalam seminggu.
“Kalau kemarin saya dikirim 200 tabung, sudah habis gak sampai sehari,” ujarnya.
Ratna mengatakan, saat ini dirinya sudah kehabisan stok gas elpiji 3 kilo. Sementara gas non subsidi berwarna pink dengam berat 5,5 kilo dan 13 kilo, ketersediaannya juga semakin menipis.
Ratna mengatakan, ia ditegaskan untuk tidak menjual gas elpiji 3 kilo ke pengecer dan hanya menjual untuk masyarakat maksimal 2 tabung gas. “Kalau kemarin terus terang ada yang beli tetap saya layani. Tapi kalau hari ini say sudah tidak jual, karena sudah habis,” tandasnya.
Editor: Abdul Rozak