PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tumpukan sampah plastik kini kembali memenuhi sepanjang tepi Pantai Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Gelombang pasang diduga menjadi penyebab utama sampah tersebut menumpuk, menimbulkan bau tak sedap dan kesan kumuh di kawasan tersebut.
Dari pantauan Radar Banten di lokasi tumpukan sampah berbagai jenis terlihat memenuhi sepanjang bibir Pantai Teluk Labuan. Sampah yang didominasi limbah rumah tangga, seperti plastik, kemasan deterjen, sisa makanan, kain, hingga batang kayu, berserakan di tepi pantai.
Kondisi ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, kawasan ini sempat dibersihkan, namun sampah kembali menghiasi kawasan tersebut hingga menumpuk.
Otoy Warga setempat mengatakan bahwa sampah-sampah yang menumpuk ini akibat gelombang tinggi laut yang terjadi pada Kamis (2/1), hingga akhirnya sampah itu menumpuk terbawa hingga
kedaratan.
“Iya, mungkin ini sampah dari mana-mana, dari sungai atau daratan, terus kumpul di laut. Begitu ada badai angin barat, ya numpuknya di sini. Soalnya ini teluk,” ungkapnya, Minggu 2 Februari 2025.
Menurutnya, tumpukan kali ini merupakan yang terbanyak dalam beberapa tahun terakhir. Ia pun menyindir bahwa meski tahun lalu sempat viral karena aksi bersih-bersih Pandawara, nyatanya kondisi tak banyak berubah.
“Iya, ini paling banyak. Bisa dicek, sampah plastik ini enggak mungkin dari laut, jelas-jelas sumbernya dari daratan,” katanya.
Otoy menambahkan, warga setempat sebenarnya sudah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menangani sampah. Namun, ia merasa kepedulian masyarakat masih timpang antara yang peduli dan yang tidak.
“Aturan larangan buang sampah sudah ada. Saya pernah usul pasang CCTV, biar yang buang sampah ke pantai ketahuan. Kalau perlu, dipidana biar jera, jangan cuma seremonial,” tegasnya.
Menurutnya, masalah sampah di Pantai Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, tak kunjung usai.
Warga setempat bahkan mengaku masih membuang sampah sembarangan meski sudah ada edukasi soal kebersihan lingkungan.
“Saya pun masih tetap buang sampah, jujur aja. Contohnya ya seperti ini. Di sisi lain, kita juga sudah memberikan edukasi lewat medsos dan media lainnya,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah lebih serius menangani tumpukan sampah yang semakin parah agar kejadian serupa tak terus berulang setiap tahun.
“Kami sebagai masyarakat pasti siap membantu. Tapi sampah sebanyak ini enggak mungkin cuma kami yang bersihkan. Tetap butuh bantuan alat berat untuk mengeruknya,” harapnya.
Di lokasi bibir Pantai Teluk Labuan itu terdapat wisata kuliner yang menyuguhkan aneka hidangan laut. Namun hal itu justru dikeluhkan oleh pengunjung yang menikmati di wisata kuliner Teluk Labuan tersebut.
Salah satu pengunjung asal Cilegon, Abu Faisol Alfawaz mengaku sengaja mampir ke Pantai Teluk Labuan karena tertarik dengan kuliner di sekitar lokasi. Namun, ia mengeluh dengan kondisi pantai yang dipenuhi tumpukan sampah.
“Saya ke sini memang mau makan, katanya makanannya enak-enak. Tapi suasananya kurang nyaman karena banyak sampah,” katanya.
Abu menilai seharusnya ada fasilitas pengelolaan sampah yang memadai agar tidak menimbulkan kesan jorok.
“Iya, baunya juga enggak enak. Harusnya segera ditindaklanjuti, disediakan fasilitas yang jelas supaya sampah bisa diangkut,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, Radar Banten masih berupaya menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Sekretaris DLH untuk dimintai tanggapan terkait hal ini.
Editor: Bayu Mulyana