TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangsel, Maulana Prayoga, mengungkapkan adanya keterkaitan antara berita negatif dengan iklim investasi di Kota Tangsel.
Menurut Yoga, berita negatif yang muncul dan berkaitan dengan Kota Tangsel akan merusak iklim investasi, karena mengganggu opini investor ketika akan menanamkan modalnya di Tangsel.
“Kalau terekspos tiap hari berita negatif Tangsel, membuat iklim investasi kita tidak bagus, karena investor mikir-mikir mau menanamkan modalnya di Tangsel,” ujar Yoga, Jumat, 14 Februari 2025.
Yoga berharap, pemberitaan di Tangsel akan lebih banyak yang positif ketimbang negatifnya, sehingga para investor akan melihat Tangsel sebagai tempat yang aman untuk berinvestasi.
“Jadi misalkan begini, kalau teman-teman wartawan menulis berita banjir misalnya, walaupun memang faktanya ada banjir, tapi kalau teman-teman terus-terusan memberitakan banjir, maka investor tidak mau berinvestasi,” ujar Yoga.
Pada kesempatan itu, dia juga mengumumkan bahwa pada tahun 2024 uang investor yang masuk ke Tangsel mencapai Rp 8,48 triliun.
Hal ini menjadi capaian karena target investasi yang ditetapkan berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025 adalah Rp 7,4 triliun, sehingga naik 14 persen.
“Artinya realisasi investasi di kota kita selalu melampaui target yang ditetapkan RKPD. Ini menunjukan bahwa kebijakan-kebijakan soal perijinan dan kebijakan lainnya itu cukup bisa menarik kegiatan ekonomi di Tangsel,” ujarnya.
Menurut Yoga, terdapat lima sektor terbesar investasi di Tangsel, di antaranya, jasa lainnya mencapai Rp 2,52 triliun, transportasi gudang dan telekomunikasi Rp 2,04 triliun, perumahan, kawasan Industri dan perkantoran Rp 1,46 triliun, perdagangan dan reparasi Rp 1,06 triliun serta hotel dan restoran Rp 516,4 miliar.
Editor: Agus Priwandono