CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Walikota Cilegon, Robinsar, memastikan bahwa fasilitas penanggulangan krisis air di Kecamatan Pulo Merak dibangun pada tahun 2026.
Robinsar menyampaikan bahwa dalam tahap perencanaan akan dilaksanakan pada tahun 2025, namun untuk realisasi di tahun 2026 menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
Usai rapat paripurna DPRD Kota Cigon di ruang rapat DPRD, Senin, 17 Maret 2025, Robinsar menjelaskan bahwa proses pengentasan persoalan air bersih akan dilaksanakan pada tahun 2026.
“Mungkin 2025 ini walaupun Detail Engineering Design (DED) sudah ada atau paling di 2026 bisa eksekusinya gitu tapi untuk perencanaan bangunan,” ucap Robinsar.
Robinsar menambahkan bahwa persoalan air bersih di Kecamatan Pulomerak, khususnya di daerah Cipala dan Gunungbatur, menjadi persoalan terutama ketika musim kemarau.
“Ya, kalau udah musim kering tuh agak repot, kasihan tuh masyarakat. Saya sempat lihat dulu itu masyarakat ngangsu air dari bawah ke atas, itu kira-kira sekilo di wilayah Langon ke atas itu, itu kasihan masyarakat. Buat mandi sulit, buat kesaharian juga repot juga. Makanya kita harus hadir,” tambah Robinsar.
Robinsar menegaskan bahwa Pemerintah Kota Cilegon berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan krisis air bersih, salah satunya dengan menggandeng pihak industri.
“OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), serta Indo Power yang akan masuk. Nah, kalau yang Suralaya itu juga sama, hanya air tadi ngambil dari jaringan Suralaya tadi. Dengan kita juga akan monitor langsung juga supaya benar-benar sampai dimanfaatkan,” pungkas Robinsar.
Editor: Agus Priwandono