LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pertanian (Distan) Lebak optimistis, target produksi 3.468 ton jagung pada tahun 2025 bakal tercapai.
Itu karena hasil panen jagung yang dihasilkan petani sepanjang Januari-Februari 2025 mencapai 923 ton.
“Alhamadulillah, kualitas panen jagung yang dihasilkan petani jagung di Lebak cukup baik,” kata Kepala Distan Lebak, Rahmat, Senin, 24 Maret 2025.
Dia mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan produksi palawija mencapai 37.760 ton, di mana produksi jagung ditargetkannsebanyak 3.468 ton.
“Insya Allah, target palawaja termasuk jagung tercapai. Diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi petani,” harapnya.
Dia mengatakan, Distan terus mengoptimalkan produktivitas pangan lokal.
Optimalisasi produktivitas pangan lokal untuk menopang target nasional swasembada pangan.
“Diharapkan ke depan langan lokal dapat menggantikan komoditas utama yaitu padi. Sehingga selain mengonsumsi beras, kita juga bisa mengonsumsi non beras, seperti pangan atau buah buahan lokal. Di Lebak cukup melimpah seperti jagung, ubi-ubian, pisang dan komoditas lainnya. Tentunya, ini dapat dimanfaatkan,” katanya.
Menurut Rahmat, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya seperti Dinas Ketahanan Pangan Lebak untuk memaksimalkan potensi pangan lokal, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara mengolah pangan lokal tersebut untuk menjadi suatu produk yang bernilai jual tinggi.
“Kita akui selama ini petani di Lebak hanya menjual hasil tani mereka langsung ke daerah luar tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga nilai dari jualnya juga rendah. Padahal, bila dapat diolah hasil tani mereka menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual yang jauh lebih tinggi,” katanya.
Rahmat menambahkan, sejak Lebak ditetapkan sebagai daerah lumbung padi nasional, produksi pajale (padi, jagung dan kedelai) terus digenjot.
“Untuk beras kita sudah swasembada, bahkan Lebak sudah menyuplai kebutuhan beras DKI Jakarta,” katanya.
Keberhasilan Pemkab Lebak terus meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai pada tahun ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat. Karenanya, menurut dia, Lebak akan dijadikan percontohan bagi daerah kabupaten /kota lainnya di Indonesia, karena kebijakan Pemkab Lebak dianggap telah mampu mewujudkan cita-cita nasional terkait swasembada dan kedaulatan pangan.
“Sektor pertanian di Kabupaten Lebak, memiliki peranan yang sangat strategis, hal ini ditunjukkan dengan kontribusi yang besar bagi ketersediaan pangan khususnya beras di wilayah Provinsi Banten, sekalilgus menjadi salah satu lumbung padi nasional,” katanya.
Sekretaris Distan Lebak, Imam menambahkan, produksi jagung tahun 2024 di Kabupaten Lebak mencapai 17.942 ton, dari target 3.468 ton dengan luas lahan panen seluas 3.638 hektare.
Produksi jagung ini meningkat dibanding tahun 2023 yang mencapai 3.193 ton jagung, dengan luas panen mencapai 1.017 hektare.
“Alhamdulillah, tahun 2024 lalu selain padi yang surplus, panen jagung juga meningkat dari target 3.468 ton produksi jagung, kita mencapai 17.942 ton. Karenanya kami optimis tahun ini target bisa kembali tercapai,” katanya.
Dia meyakini, produksi jagung masih akan terus meningkat karena saat ini pengembangan pertanian jagung di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Maja, Gunungkencana, Cileles, Leuwidamar, Cimarga, Cijaku, dan Curugbitung.
Editor: Agus Priwandono