LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Proses mencari keadilan untuk Fahrul Abdilah (29), korban pengeroyokan yang diduga dilakukan dua oknum TNI, kini memasuki tahap penting. Makam Fahrul yang berada di Kampung Sajira Barat, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, dibongkar pada Selasa, 29 April 2025.
Pembongkaran makam alias ekshumasi ini bukan tanpa alasan. Ini jadi bagian dari proses penyelidikan lanjutan yang dilakukan Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/4 Serang. Tim penyidik ingin memastikan penyebab kematian Fahrul lewat pemeriksaan forensik, yang hasilnya akan sangat menentukan arah hukum selanjutnya.
Prosesnya pun berlangsung dengan cukup serius. Tim dari Denpom III/4 Serang turun langsung, didampingi oleh tim medis forensik, keluarga korban, dan polisi dari Polres Lebak.
Nama Fahrul jadi sorotan publik setelah meninggal beberapa hari usai insiden pengeroyokan yang melibatkan dua oknum TNI. Keluarga tak tinggal diam dan meminta kasus ini diusut tuntas.
Salah satu warga setempat, Ahmad, yang menyaksikan langsung proses ekshumasi sejak pagi hari, membenarkan bahwa pembongkaran berlangsung lancar. “Sekitar pukul 08.00 WIB pagi, proses dimulai dengan pembongkaran makam,” tuturnya.
“Prosesnya saya lihat dari pagi semuanya lancar, dari pagi sampai siang ini,” tambahnya.
Sementara itu, dua oknum TNI yang disebut-sebut terlibat dalam insiden ini sudah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut. Hasil autopsi nantinya akan jadi bukti penting yang bisa mengungkap lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi.
Sekadar mengingatkan, peristiwa pengeroyokan yang menimpa Fahrul terjadi pada Selasa dini hari, 15 April 2025, di sekitar Alun-alun Kota Serang, tepatnya di Jalan Ahmad Yani. Peristiwa ini melibatkan anggota TNI dan warga sipil, dan berbuntut tragis bagi warga Desa Sajira Barat itu.
Editor: Merwanda