SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang pada tahun ini menargetkan 850 hektare lahan di Kabupaten Serang dapat ditanami kedelai.
Karena produksi kedelai di Kabupaten Serang masih sangat rendah dan harus terus ditingkatkan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pasar Kabupaten Serang masih harus bergantung dari luar.
Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, meski kedelai merupakan salah satu bahan pangan, namun produksinya di Kabupaten Serang masih sangat rendah. Bahkan belum banyak petani yang mau menanam kedelai.
Suharjo mengungkapkan, untuk produksi kedelai per tahunnya di Kabupaten Serang masih sangat rendah. Dalam satu tahun baru mencapai 224 ton. Hal itu karena minat petani untuk menanam kedelai masih sangat rendah dah masih memiliki padi sebagai komoditas pertanian utama.
“Kendalanya memang kalau padi setelah tanam bisa ditinggalin, kalau kedelai aga ribet harus ada pemupukan, pengendalian hamanya, jadi aga ribet,” katanya, Sabtu 10 Mei 2025..
Apalagi, saat ini tanaman padi menjadi salah sayu jenis tanaman primadona karena adanya Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan yani sebesar Rp6.500 per kilogramnya.
“Masyarakat kita tuh masih kurang berminat ke kedelai. Jadi, mereka masih memilih menanam padi. Jadi, kedelai ini belum dilirik oleh oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini untuk pemenuhan pasar Kabupaten Serang, masih sangat bergantung pada produksi dari luar, bahkan masih bergantung pada impor.
Maka dari itu, pihaknya akan mendorong agar para petani juga mau untuk menanam kedelai, khususnya di lahan-lahan yang hanya sekali tanam padi.
“Kita terus memotivasi masyarakat untuk mau menanam kedelai. Jadi dalam setahun itu bukannya hanya padi terus minimal satu kali kedelai. Atau mungkin lahan-lahan yang tadinya hanya setahun sekali tanam padi, kita akan manfaatkan untuk kedelai,” ujarnya.
Pihaknya pun menargetkan pada tahun ini 850 hektare lahan ditanami kedelai. “Bukan kedelai Migo masih kedelai biasa,” ujarnya.
Editor: Abdul Rozak